Mempunyai kulit sensitif memang sedikit kesusahan untuk merawatnya. Kebetulan tipe kulit saya dari ujung kepala sampai ujung kaki itu sensitif, jadi mulai perawatan rambut, wajah, sampai kaki harus hati-hati memilih produk perawatannya.

Permasalahan saya di perawatan rambut adalah ketombe. Kulit mati rambut saya begitu cepat mengelupas, belakangan saya perhatikan kulit saya gampang terkelupas kalau saya memakai produk shampoo yang punya wangi berlebihan. Mau shampo anti ketombe apapun kalau wanginya berlebihan ketombe di rambut saya ini tidak akan hilang bahkan bisa makin parah ketombenya.

Sebelumnya saya juga sudah mereview produk shampoo Selsun, Baca disini [Review]: Shampoo Berketombe 

Kali ini saya akan review Shampo Natur Tea Tree Oil yang sudah saya pakai selama beberapa bulan terakhir, saya pakai shampoo ini di kosan kalau balik ke rumah tergantung di rumah adanya shampoo apa dan memang ketombenya balik lagi karena shampoo di rumah wanginya berlebihan.

PACKAGING

Dari packaging memang shampoo Natur ini berbeda dari produk shampo yang lain karena packagingnya ditambah kardus lagi (kebetulan kardusnya sudah saya buang). Botolnya kokoh dan bukaan flip on botolnya mudah dibuka. Dari harganya yang murah ada packaging kardusnya memang terkesan elegant, tapi sebagai pecinta lingkungan saya merasa packagingnya tidak cinta lingkungan karena boros menggunakan sumber daya alam. Harusnya tanpa kardus cukup sih, entah kenapa harus ada kardusnya.

Packaging yang terlalu besar kesamping ini juga buat saya males bawa pas lagi traveling, ditambah lagi shampo ini kayaknya tidak ada refill yang sachet, jadi cukup ribet ya kalo harus bawa shampo ini

TEXTURE & SWATCH

Texture dari shampo ini seperti gel sedikit cair, berwarna coklat muda. Untuk seri Tea Tree Oil wanginya seperti ekstrak daun-daunan. Nah berhubung ini memang dari ekstrak daun-daunan, dan saya baca komposisinya tidak ada parfume, jadi bau shamponya tidak wangi sama sekali kecuali bau daun-daunan, beda dari shampo yang lain yang memang pakai parfume di komposisinya.

Ketika diaplikasikan ke rambut, shampo ini sedikit berbusa, kalau kalian terbiasa shampoan dengan busa banyak (semakin banyak sabun berasa semakin bersih) akan kaget pas pakai shampoo ini. Mungkin karena sedikit busa juga jadi di kulit rambut tidak meninggalkan banyak shampo di kulit, jadi ketombenya berkurang.

Moringa oleifera leaf extract, vitex trifolia fruit extract, Sodium Laurath Sulfate, Morus alba extract, Water, Cocamidopropyl Betaine, Thuja orientalis extract, Artemisia capillaris extract, Eclipta prostrata extract, Lauryl Glucoside, Tea Tree Oil, Glycerin, Phenoxyethanol, Fragrance, Imidazolidinyl Urea, Climbazole, PEG-200, Hydrogenated Glyceryl Palmate, Sodium Chloride, Dicaprylyl Esther, Lauryl Alcohol, PEG-7 Glyceryl Cocoate, Olive oil extract, TEA-Dodecylbenzensulfonate

Dari komposisinya memang dicantumkan ada 6 ektrak tumbuhan alami yang ternyata punya banyak khasiatnya, berarti memang produk Natur ini menggunakan bahan alami sebagai bahan dasarnya kemudian ditambahkan bahan kimia sebagai agent pencampur. Pantas aja saya tidak berlebihan ketombenya karena produk bahan kimia yang digunakan lebih sedikit.

Ternyata shampo ini masih menggunakan SLS, mudah-mudahan saja SLS yang digunakan konsentrasinya rendah, mungkin saya akan jarang pakai shampo ini karena bahan SLS kalau digunakan terus akan membuat kulit kering.

Saya baru sadar Tea Tree Oil ini menghasilkan rasa dingin di kepala, kandungan Tea Tree Oil ini juga bagus untuk antioksidan penangkal radikal bebas.

Dari keseluruhan kompisis banyak sih yang memiliki manfaat lebih, hanya sayangnya masih menggunakan bahan SLS dan bukan turunannya. Semoga saja kedepan pihak Natur mengganti bahan SLS yang lebih ramah di kulit.

PRICE

Harganya cukup murah dan terjangkau, dan saya merasa pakai shampo ini jadi lebih awet yaa entah kenapa. Produk natur juga gampang ditemuin, di seluruh supermarket ada.

Ukuran 80 ml : 12.000

RESULT

• Ketombe berkurang 90% kalau rajin shampoan
• Rontok berkurang 85%

What I Like :

• Rambut jadi lebih mengembang dan tidak berminyak
• Rambut lebih halus tidak seperti shampo selsun yang menghilangkan ketombe tapi rambut jadi kaku
• Kulit kepala tidak over mengelupas seperti pakai shampo lain

What I Don't Like :

• Kurang harum wangi shamponya
• Dalam komposisinya shampo ini masih menggunakan SLS

Rating 8/10

Repurchase Yes

Untuk kalian yang punya kondisi kulit seperti saya yang berminyak, sensitif sama parfume, kulit mati mudah terbentuk, kalian bisa coba produk Natur Tea Tree Oil, dengan catatan masing-masing kulit punya reaksi berbeda dengan produk perawatan, mungkin saja saya cocok dengan Tea Tree ini tapi kalian ternyata tidak cocok.

Semoga review ini bermanfaat, Selamat mencoba!

Siapa yang pernah snorkling di Bali Barat? itu Pulau Menjangan jauh dari pusat kota di Bali. Kalau kalian pernah snorkling di Pulau Menjangan pasti kalian nagih dan pengen balik lagi, saya berani jamin.

Atau siapa yang pernah muter-muter bali naik motor mencari destinasi wisata melewati jalannya yang berliuk ke Nusa Dua atau Nusa Penida Bali? sambil liat orang bali asli yang khas memakai pakaian adatnya sedang berjalan kaki dan melewati rumah-rumah khas bali dengan aksen khasnya? eksotis banget, dan kalau kalian meresapi pasti bikin terngiang-ngiang dan pengen balik lagi.

Itulah Bali, bikin nagih dan pengen balik lagi! dan jangan lupa bikin terngiang-ngiang terus.

Backpacker ke Bali 2013 kemarin merasa kurang puas karena yang dikunjungi spot-spot yang udah terkenal dan terkesan biasa aja. Padahal rasanya hati ini ingin menelusuri semua yang ada di Bali. Tapi gimana cara balik lagi ke Bali tanpa pusing mikir transport, makan, dan sebagainya? jadi tinggal membuat list hal apa aja yang akan dilakukan di Bali dan tinggal berangkat duduk manis. 

Beruntungnya mba Pungky mau ngajak 4 blogger untuk liburan ke Bali. Jadi aku segera membuat list apa yang ingin dikunjungi dan dilakukan di Bali kalau berhasil diajak mba Pungky dan ditraktir Bali Funky. Kira-kira spot di Bali mana yang jarang dikunjungi oleh kebanyakan wisatawan kalau di Bali? dan spot di Bali mana saja yang akan bikin memorable banget dan bisa seru kalau liburan sama mba Pungky?. 

Daaaan, ini dia list yang aku buat, mungkin juga ini banyak terlupakan dari para wisatawan yang berliburan ke Bali dimana cuma menikmati spot pantai di kawasan Kuta, yuk coba kalian baca dan yang pasti bikin mupeeng :

1. Trekking melihat Sunrise di Gunung Batur, Kintamani

Ketika buka web Bali Fungky dan melihat Sunrise Batur Trekking dalam hati langsung menjerit "gue mau kesini". Karena seperti kebanyakan orang tau kalau ke Bali pas ditanya kemana aja pasti jawabnya ke pantai, liat sunset di Pantai Sanur, lalu menikmati kasur di hotel.

Gunung Batur dengan ketinggian 1717 Mdpl, dan memiliki kaldera yang luas, cukup akan memberikan pemandangan sunrise yang indah, ditambah lagi ada view Gunung Agung dan Rinjani dari puncaknya. Siapa yang gak pengen trekking di batur liat sunrise dengan view ciamik gunung Agung dan Rinjani? Karena sunrise di pantai sudah biasa, dan mari lupakan pantai di bali karena masih ada spot sunrise keindahan lainnya di Bali. Oke mba Pungky cuss kita trekking Batur!

2. Rafting di Bali

Ketika terakhir ke Bali, supir yang mengantar ke bandara bilang "kakak lain kali kalau ke Bali lagi coba ke atas, banyak yang lebih indah bisa rafting juga loh mba". Dari situ dalem hati langsung berdo'a semoga bisa balik lagi dan menikmati rafting di Bali yang katanya air sungainya jernih.

Bali White Water Rafting  seperti yang ditawarkan Bali Funky merupakan spot rafting favorit di Bali. Rafting sepanjang 14 kilometer dengan waktu tempuh 2,5 jam rasanya akan menjadikan pengalaman yang akan terkenang terus karena sepanjang perjalanan akan disuguhkan pemandangan sawah, beberapa air terjun, dan akan menjumpai bajing atau kera yang sedang nangkring di pohon, terakhir perjalanan kalian akan terjun setinggi 3,5 meter. Gimana bikin gak pengen buru-buru ke Bali buat coba raftingnya?

3. Explore Nusa Penida Bareng Mba Pungky

Setelah Nusa Lembongan terkenal di kalangan traveler, Nusa Penida ternyata gak kalah indahnya dari Lembongan, dan di Penida bisa menikmati paket liburan yang lengkap. Nusa Penida menawarkan keindahan pantainya yang penuh tantangan, isi lautnya dengan cara snorkling, bukit teletubbies dengan trekking kecilnya.

Untuk menikmati Pantai di kawasan Nusa Penida tidak semudah seperti menikmati pantai di kawasan Kuta. Kenapa? Pantai Atuh dan Pantai Sawehan yang ada di Nusa Penida harus ditempuh dengan trek menurun, kalau di Pantai Atuh ada tangga namun curam, tapi kalau di Pantai Sawehan harus dilalui dengan menyusuri tebing. Asli pengalaman ini akan terbayar dengan birunya pantai dan halusnya pasir pantai di Pantai Atuh dan Sawehan.

Yang ga kalah terkenal di Nusa Penida adalah spot Angel Billabong dan Broken Beach. Disana pasti akan lupa kalau sedang berlibur di Bali, karena karang-karang tinggi yang indah diselimuti warna hijau dipadukan dengan birunya laut akan membuat mata seger dan terekam sepanjang masa atas keindahan Laut Indonesia yang diberikan Tuhan.

Selain itu, di Nusa Penida juga bisa snorkling!. Pertama kali coba snorkling di Bali Barat yaitu di Menjangan dan itu bagus bangun warna-warna di dalam lautan yang bikin nagih pengen snorkling lagi. Kalau ada kesempatan beneran ke Nusa Penida sama mba Pungky tentunya gak akan melewatkan snorkling di Crystal Bay Penida. aaak mbaaa Pungky ajak aku please!

4. Cycling di Bali Menikmati Ijo Royo

Di Bali bisa nyepeda? yap bisa sama Bali Fungky bersepeda menikmati keindahan Bali dari sisi berbeda yaitu hijau dari sawah-sawah, melewati Desa dan bertemu masyarakat lokal sambil berinteraksi langsung, selain itu juga bisa melihat aktivitas masyarakat lokal bertani, bercocok tanam, maupun kegiatan hasil panen. Seru ga sih? seru banget pasti dan pengalamannya akan membekas sampai anak cucu

5. Menikmati Indahnya Air Terjun Bali

Selain pantai di Bali yang eksotis, yang terlupakan di Bali adalah spot air terjunnya. Bali juga punya air terjun yang tersembunyi seperti air terjun Banyumala yang punya dua air terjung berdampingan dikelilingi pepohonan hijau, atau air peguyangan yang airnya mengalir langsung ke laut dan bisa menikmati SPA alami disini. Bawaannya pengen buru-burulah ke Bali.

Seru ga sih kalau sampe keturutan ke-5 list yang udah diceritain tadi? Bali itu bukan hanya dinikmatin dengan foto-foto di pantai yang instagramable kaya anak kids jaman now, tapi Bali juga bisa dinikmatin dengan traveling bareng penuh tantangan mengunjungi 5 list yang aku ceritain tadi. Kalau traveling bareng yang nyantai tapi ada tantangan yang bikin greget otomatis akan menumbuhkan kedekatan dengan partner traveling, udah gitu akan banyak sharing cerita masing-masing jadi traveling bukan hanya sekedar foto-foto lalu pulang membawa foto yang akan di share di social media.

Ditambah lagi 5 list tadi akan ada kesempatan berinteraksi dengan masyarakat lokal. Kalian tentu yang udah pernah ngerasain traveling dan ketemu masyarakat lokal punya kenangan tersendiri, karena kalian membaur dan merasa menyatu dengan liburan kalian menjadi lebih bermakna (gimana cara deskripsinya ya). 

Rasanya udah ga sabar menanti saatnya tiba traveling bareng mba Pungky ke Bali sambil ketawa-ketawi, dengerin pengalaman mba Pungky sebagai blogger yang sering jalan-jalan gratis, dan menerima tantangan bareng liburan bareng ke Bali di traktir.

Dalam menjalani sebuah proses kehidupan kita manusia di muka bumi ini akan mengalami sebuah perputaran bumi mengelilingi matahari, pergantian siang dan malam, pergantian tahun, pergantian sebuah masa. Sebuah proses kehidupan yang kita jalani tidak mewujudkan sosok manusia menjadi pribadi yang ihsan dan taqwa. Dalam menuju proses taqwa kita memiliki sebuah fase.

Setelah fase kehidupan tamat mendapatkan gelar Sarjana, harapan terwajar apalagi yang dinantikan selain mendapat pekerjaan?. Harapan itu tercurah dalam setiap do'a meminta pada Allah agar diberikan rizqi melalui amanah pekerjaan di suatu tempat. Lalu bagaimana jika Allah belum berkehendak sesuai dengan apa yang kita harapkan? Bagaimana jika Allah memiliki rencana yang berbeda dari apa yang kita harapkan? Bagaimana kita bisa mengetahui Allah belum berkehendak namun kita masih terus berharap?.

Fase tersebutlah yang menjadi proses tak terlupakan. Proses menuju taqwa, memperbaiki hubunganku dengan Allah, hubunganku dengan sesama makhluk ciptaan-Nya, yang terus dilakukan sampai tidak ada batas tenggat waktu.

Ingatkah kita pada peristiwa Empat Belas Abad yang lalu ketika Rasulullah melakukan perjalanan hijrah yang berat yaitu meninggalkan kota kelahirannya Makkah dan pergi menuju Madinah. Perjalanan hijrah tersebut dilalui melalui berbagai rintangan, mendaki gunung berbatu, berjalan di bawah teriknya matahari padang pasir, bahaya kejaran kaum kafir Quraisy yang mengancam nyawa Rasulullah. Keyakinan dan ketaqwaan Rasulullah akhirnya membawa keberhasilan beliau sampai di kota Madinah. Hijrah yang dilakukan Rasulullah ini membangun kejayaan peradaban Islam dan menyebar luar hingga ke pelosok-penjuru bumi. 

Peristiwa hijrah Rasulullah tersebut menjadi muhasabah bagiku. Faseku tidak hanya menunggu agar Allah memberikanku rizqi pekerjaan namun aku mulai memutuskan untuk melangkah menuju harapan demi harapan yang lebih baik.

Kemudian aku mulai merangkai, apa yang harus diperbaiki? apakah hubunganku dengan Allah sudah benar? apakah hubunganku dengan makhluk ciptaan-Nya sudah benar? melalui proses muhasabah dan analisa yang mendalam seperti yang dilakukan Rasulullah ketika memutuskan untuk hijrah ke kota Madinah. Harapan demi harapan baru itu mulai tercipta.

Akupun memutuskan untuk menambah ladang pahalaku, yaitu mencoba menciptakan peluang kesempatan untuk kuliah lagi ke jenjang selanjutnya yaitu Magister, berbagi ilmu yang telah diperoleh melalui program mengajar untuk anak-anak kurang mampu, meningkatkan welas asih dan peka terhadap sekitar, dan menjadi lebih sederhana. Keputusanku ini adalah suatu tantangan yang harus dihadapi untuk meningkatkan kualitas diri yang ternyata menambah ikatan bathinku pada Allah.

Keputusanku ini yang merupakan bagian dari hijrah, tanpa disadari aku tidak hanyak melakukan hijrah secara lahiriyyah (fisik) seperti yang dijelaskan sebelumnya, namun ternyata aku telah melakukan hijrah secara bathiniyyah yaitu berhijrah kepada Allah dan Rasul. Bagaimana aku menjadi rendah diri (tawadhu), tenang, pasrah (tawakkal) dalam menyikapi berbagai hal yang terjadi, yang kemudian aku menjadi merasa lebih dekat dengan-Nya. 

Melalui proses menanamkan kasih sayang mengiringi sikapku yang tawakkal menerima keadaan, melalui proses ketaqwaan mengiringi semangatku untuk beribadah lebih pada-Nya, melalui proses sederhana mengiringi sikap tawadhu' untuk senantiasa bersyukur pada-Nya. Kehidupanku jadi lebih baik dengan berhijrah, Allah telah memisahkan dan membedakan antara yang haq dan bathil, membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Hijrahku membawaku menjadi lebih taqwa, jauh dari saliha namun terus melakukan hijrah untuk mendekati saliha.

Sebagai muslimah kita memiliki pengalaman hijrah yang berbeda. Namun tidakkah intinya sama hijrah merupakan sebuah perjalanan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah semata untuk membangun kehidupan yang lebih baik?. Seperi 4 wanita penghuni surga yang memiliki perjalanan perjuangan yang berbeda, jika Khadijah merupakan sosok wanita yang berjuang menemani Rasulullah berdakwah, Fatimah mengajarkan tentang taat dan bakti seorang anak terhadap orang tua, Asiyah memiliki keteguhan dan pendiriannya atas keimanan terhadap Allah, Maryam memiliki ketaatan dan ketaqwaan kepada Allah dalam menghadapi ujian yang Allah berikan. Maka, jadilah seperti Khadijah, Fatimah, Asiyah dan Maryam ketika melakukan proses hijrah.

Pengalaman hijrah ini akan menjadi sebuah catatan sejarah dalam kehidupanku, begitu juga kehidupan kalian yang sedang belajar seperti halnya aku dalam berhijrah. Rasulullah telah membuktikan bahwa pengalaman hijrah dari kota Makkah ke Madinah menjadi sebuah catatan sejarah bukan hanya untuk kehidupan Rasulullah, namun untuk kehidupan seluruh ummatnya karena melalui hijrah tersebut Rasulullah telah membawa ummatnya dari kegelapan menuju terang, dari kemunduran menuju kejayaan. Bahkan kisah perjuangan Rasulullah dalam melakukan hijrah menjadi kisah inspiratif, sosoknya yang memiliki keyakinan dan ketaqwaan pada Allah selalu menjadi alarm bagi ummatnya untuk mencontoh ketauladanan yang dimiliki Rasulullah.

Ukirlah pengalaman hijrahmu sendiri meniru ketauladanan Rasulullah, terus mencoba hamba shaliha seperti 4 wanita penghuni surga, melalui cara dan jalan yang berbeda namun tetap mengharap ridho Illahi, ketaqwaan akan mengiringi langkah kalian menggapai harapan yang lebih baik.

Sebuah perjalanan-

Setelah sekian lama terlalu lama vakum oleh my autism. Ya, sejak setahun belakangan ini disibukkan oleh kuliah (lagi) yang sebenarnya ga sibuk tapi karena tugasnya, dan aktivitas nyuci masak di kos ditambah lagi sering bolak-balik solo-purwokerto-jakarta. Kegiatan ke semua itu menghilangkan keduniaanku atau bisa dibilang my autism, seperti menulis, gambar, traveling. 

Setahun berlalu dapet temen baru, nuansa baru yang jauuh terbalik dari kehidupanku sebelumnya di Jakarta. Baru pertama kali ini jadi anak kost walaupun dulu sebenarnya pernah mondok tapi anak kos dan pondokan itu beda total. Lingkungan yang baru juga dimana berbeda terbalik apalagi teman-teman yang baru.

Sejenak pasti banyak yang bertanya, ngapain kuliah ambil S2 di Solo? kenapa ga di UI, UGM, apalah apalah. FYI sejak dulu aku ini tidak mempriotaskan harus masuk di sekolah yang famous dan kualitas terbaik sejagad raya, walau tidak bisa dipungkiri memang sekolah itu terbaik sejagad raya. Buatku prioritas utama adalah keyakinanku, kedua kemampuanku, ketiga kantongku (canda deng). Jadi waktu mencari-cari kampus langkah pertama adalah cari jurusan yang mau aku ambil. Lagi-lagi kali ini aku tidak mau terjerumus oleh keadaan, kali ini aku mau sesuai passion. Lagi-lagi kalian yang susah paham tentang passion pasti akan ngedumel "mau jadi apa loooo?".

Akhirnya memilih ilmu lingkungan, seperti cerita di tulisan sebelumnya kalau sebenarnya aku daftar di IPB dan diterima tapi karena udah mepet bayar di UNS yasudahlah, yang penting keyakinanku pada passionku membuatku nyaman dan bergeloraaah membarah (heh). 

Solo itu bernuansa damai, apalagi posisi UNS yang diujung solo jauh dari hiruk pikuk beda dengan UGM yang rasa-rasanya padat. Entah kenapa aku merasa nyaman dan damai pokoknya tidak bisa diungkap dengan kata-kata. Mungkin ini juga pengaruh dari passion yang memang sudah kuyakini untuk dijalani.

Kehidupan kuliah S2 ini tidak seperti yang lain, mungkin banyak yang kira kuliah S2 itu duitnya banyak bisa foyah-foyah. Tapi kalian harus tahu kehidupanku kuliah S2 ini jauh lebih hemat dari S1. Untuk makan sehari-hari kalau masak di kos cuma mengeluarkan paling mahal 30rb/minggu, kalau ga masak yaaa taro lah 70rb/minggu. Jaman sekarang di solo dengan uang 100rb bisa hidup sampai dua minggu untuk makan aja. Damai rasanya.

Karena kedamaian itu, dan jauh dari keluarga membuat aku lebih fokus. Karena semua otak ini ku curahkan pada tugas yang menumpuk. Dan itu terbayar oleh nilai IP yang menakjubkan alhamdulilllah belum ada nilai B sejauh ini. 

Entah nanti akan jadi apa, yang terpenting membuat yakin adalah pilihanku ini sesuai passion. Apakah itu membawaku pada suatu jabatan pekerjaan atau tidak, yang terpenting adalah membawaku kepada suatu proses pembelajaran yang lebih baik.

Untuk kalian, kejarlah apa yang menjadi pilihan kalian sesuai apa yang kalian tuju, sesuai passion, sesuai kenyamanan hati kalian, entah itu akan menghasilkan materi lebih atau tidak, toh kebahagiaan bukan hanya sekedar materi. Dan jangan sesekali meremehkan pilihan orang lain yang seringkali tidak masuk akal.

Solo memang tidak banyak wisatanya seperti jogja, inilah yang membuat nyaman. Datanglah ke Solo untuk sekedar menikmati kenyamanannya.