Coffeshop bernuansa beruang yang lucu menggemaskan dan bikin pengen swafoto ini tidak asing lagi bagi orang Jogja bahkan wisatawan di Jogja. Yups, Roaster And Bear yang tidak jauh dari kawasan Malioboro ini sering kali dikunjungi untuk sekedar swafoto sama Beruang rakasasanya, atau hunting foto buat update Instagram.

Untuk yang penasaran Makanan apa sih yang paling recommended di Roaster And Bear? Karena kalau kalian sudah pernah berkunjung kesana menu makanan maupun minuman yang ditawarkan Roaster And Bear begitu banyak, mulai dari ala western, seafood, bahkan tradisional Indonesia, bakalan bingung kan mau milih makanan apa yang paling enak?.

Makanan yang aku review ini sesuai yang aku sudah aku coba di Roaster And Bear, walaupun first impression tapi aku langsung kasih recommended buat kalian karena asli enak banget. Next time mungkin aku bakal balik lagi ke Roaster And Bear dan coba menu lain sekaligus review lagi.

Kalian tau kan kalau Carbonara pasti ada creamy kejunya, kadang rasa kejunya terlalu nyegrak dan bikin enek apalagi untuk lidahku yang kurang suka over cheese. Nah Carbonara Roaster And Bear ini enak banget dan gak bikin enek.

Fetuchini Carbonara 38K Rating 9/10

Pasta yang aku pilih Fetuchini Carbonara. Pasta ini berwarna hijau, ada slice dagingnya, diatasnya ada garlic bread. Untuk rasanya memang gurih, gak bikin enek, pastanya lembut, slice dagingnya lumayan, garlic breadnya renyah dan gurih, bikin kenyang walaupun porsinya sebenarnya gak begitu sesuai dengan harganya 38K. 

Menu favoritku dan aku kasih recommended buat kalian coba di Roaster And Bear.

Roaster And Bear tidak hanya menyajikan menu western, walaupun terlihat dari luar feeling kita pasti tertuju pasti makanannya pasta-pasta, coffelatte, pizza. Ternyata ada menu soup seafoodnya, bahkan ada nasi goreng dengan harga murah tapi ada telur dan ayamnya, nah kebayang gak kenyangnya.

Temenku selalu kasih rekomendasi untuk coba Tom Yam di Roaster And Bear, katanya uenaaak poul.

Tom Yam Seafood Roaster And Bear, 42K Rating 8.5/10

Gak salah lagi, emang Tom Yam Roaster And Bear ini enak banget, isi seafoodnya gak bohong loh. Udangnya gak pelit ukuran, potongan cuminya juga gak pelit, kerangnya pun besar-besar. Untuk kuahnya kental, rasa rempahnya terasa dilidah, pedasnya gak bikin tenggorokan meradang.

Untuk harga 42K dengan isi Seafood beneran, rasanya gak akan rugi kalau dicoba. Wajib nih kalian pesan Tom Yam Seafood di Roaster And Bear.

Gak usah bingung, Roaster And Bear ini ada dipusat kota dan dekat sekali dengan Kawasan Malioboro. Kalau kalian sedang berkunjung ke Jogja dan menginap di kawasan Malioboro wajib mampir ke Roaster And Bear.

• Alamat       : Jl. P. Mangkubumi No.52, Gowongan, Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa                         Yogyakarta 55233
• Harga         : IDR12.000 – IDR55.000
• Jam buka   : 10.00 – 23.00 WIB
• Instagram  : @roasterandbear

Traveling beberapa tahun belakangan ini sepertinya memang sedang naik daun. Hari baru di tahun yang baru belum mulai tapi para traveler sudah mencari tanggal merah, bukan hal yang lumrah sepertinya. Jangan heran juga momen libur panjang natal dan tahun baru membuat sesak kota-kota wisata seperti Jogja, Malang, bahkan Jakarta sekalipun warganya sudah melalang buana entah kemana di momen tersebut.

Sejenak ku merenung....

aku rindu...

rindu...

traveling, eh jalan-jalan entah kemana.

Ini Bunda waktu muda nak, mau tidur aja harus ke puncak Semeru

Flashback, waktu menempuh S1 dulu kerjaannya bolang entah kemana. Ada waktu longgar sedikit sudah merencanakan mau kemana, cari tanggal yang pas, terus nabung. Wow anak kuliah jaman itu modal ngajar bimbel, jualan dan sebagainya bisa jalan-jalan walaupun paling jauh cuma ke Bali itupun ngegembel. Tapi disitu serunya, disitu kenangannya.

Sepertinya momen itu ingin sekali diulang, bahagia dan semangatnya ngumpulin uang buat plan mau pergi kemana itu dapet banget, serius. Berbahagialah kalian yang bisa merasakan itu.

Waktu luang kalian buat siapa selain orang tua, bayangkan ketika mereka sudah tidak ada bisa diulang?

Ini dia yang paling bisa membuat diriku sendiri mengurangi ngebolang. Karena saat ini merantau, otomatis ketika ada waktu luang aku selalu menggunakannya untuk pulang. Ternyata begini rasanya merantau, rumah adalah tempat ternyaman untuk pulang.

Kadang merenung, dulu ada waktu longgar sedikit bahkan hari libur sabtu minggu selalu digunakan atau dimenangkan untuk prioritas ego sendiri entah jalan sama temen atau ngebolang ntah kemana. Ternyata aku begitu egois, padahal sesekali di hari itu ada ibu yang memang lagi libur dan di rumah, ada bapak yang memang sedang ke Jakarta. ah sedih kalau boleh diulang, aku pengen ngulang milih kumpul di rumah.

Kalian punya uang 100.000 mungkin sudah disisihkan 25.000 untuk sedekah sisanya untuk kalian gunakan jalan-jalan, gimana kalau ditukar? pahala akhiratnya lebih besar mana tabungan akhirat untuk kehidupan abadi kalian atau tabungan kehidupan fana kalian?.

Tapi rasanya memang berat. karena manusia itu egoisnya paling besar. Aku sendiri belum bisa kaya gitu, baru bisa merenung aja. Hahaha

Kadang manusia suka lupa, jasmani dan rohaninya perlu diistirahatkan sejenak dari aktivitas. Traveling memang bisa merefresh otak atau me-recharge semangat, tapi aktivitas traveling mana yang ga membutuhkan badan fit, kantong tebal, cuaca mendukung?

Setelah traveling tentunya kamu perlu waktu istirahatkan? kalau punya Jumat, Sabtu, Minggu terus jalan-jalan kapan istirahatnya? ambil cuti pilihannya, akhirnya gak punya cuti lagi yang bisa diambil pas ada momen penting kaya acara keluarga, sahabat baik nikah, atau tiba-tiba jatuh sakit.

Gunakan waktu luang untuk meningkatkan kualitas diri

Semakin berumur jadi mengevaluasi diri, apa aja ya kualitas gue? gue bisa apa udah 24 tahun? ternyata banyak kurangnya. Ilmu agama kurang, ilmu terapan untuk lingkungan sekitar kurang, Ilmu sosialisasi pada realitas kehidupan kurang, terlalu banyak sama kegiatan di luar entah itu di depan laptop atau mencari nafkah. Kadang suka evaluasi diri karena jadi terbentuk individualisme.

Nah, untuk itu waktu kosong kalian bisa digunakan untuk ikut gotong royong di kampung, ikut ngaji atau kajian, ikut les TOEFL atau EILTS. Ya khaaan?

Kalian tau gak sih kalau aktivitas traveling itu berkontribusi menyumbang gas rumah kaca yang dapat menyebabkan perubahan iklim? 

Aktivitas traveling tentunya membutuhkan transportasi, entah itu pesawat, kereta api, mobil atau motor dimana transportasi menjadi penyumbang emisi kedua terbesar setelah kebutuhan listrik. Belum lagi ketika aktivitas traveling menghasilkan sampah, mengganggu habitat asli alam yang kalian kunjungin. Menurut saya ini menjadi pro kontra sih. Traveling memang mendorong Pariwisata daerah dimana dapat menumbuhkan perekonomian daerah maupun negara, tapi dampaknya ternyata juga bisa membunuh lingkungan kalau kita-kita ini tidak punya rasa respect terhadap lingkungan sekitar kita. 

Kalian bisa baca link tulisan tirto ini : Traveling Menyumbang Jutaan Ton Karbon Dioksida

Belajar yuk jadi pribadi baik untuk bumi dan meng-edukasi sekitar kita dengan hal kecil. Nah kalian bisa follow di Instagram @zerowasteadventure untuk menjadi role mode kalian traveling menghasilkan nol sampah, ini berperan loh untuk menekan terjadinya perubahan iklim.

Semoga tulisan ini bisa menginspirasi kalian untuk merenung, dan tetap semangat juga menabung demi plan traveling selanjutnya terwujud. Tetap jangan lupa Jaga Bumi kamu dimanapun kamu berada. Salam ceria-