Pergi Konsultasi dengan Psikolog, Nitizen Menduga Awkarin Depresi Karena Putus
By Farhati Mardhiyah - 9:12 AM
Gimana? Judul postingan blognya udah Click Bait buat naikin traffic belum? hahha
Kemarin malam kalau tidak salah Awkarin berbagi kisahnya di IG Stories mengenai Mental Health warga eh alias Nitizen Indonesia kali ya. Mohon maap ni sebelumnya, aku ini rajin sekali melihat stories Awkarin, ngapain? kurang kerjaan? Nope, tapi cari inspirasi tulisan. Hahaha
Stories Instagram Awkarin kurang lebih menyinggung persepsi Warga Indonesia yang selalu memandang bahwa orang depresi itu sakit jiwa alias gila, orang datang ke psikiater itu gila, orang butuh pencerahan dari profesional psikolog itu gila.
Indonesia seperti kita tahu selalu memegang kearifan lokal, tidak bisa disamakan dengan Negara Barat sana seperti kebiasaan warga Negara Barat sana yang depresi dikit ke psikiater minta solusi atau ikut perkumpulan melingkar lalu cerita tentang masalah kehidupannya. Indonesia punya budaya sendiri yaitu datang ke Kyai atau Ustadz atau orang kesepuhan di sekitar lingkungannya. Datangnya seorang Psikolog di tengah masyarakat menjadi hal tabu. Coba kita telaah ketika ada yang hendak bercerai biasanya mereka terlebih dahulu datang kepada kesepuhannya (lebih tua atau dituakan) minta nasihat pernikahan, lalu pulang-pulang hati dan pikiran jernih.
Psikolog profesional sekalipun mungkin akan punya sudut pandang berbeda pendapat dengan kesepuhan yang sudah melalui banyak pengalaman, oleh karena itu banyak dari masyarakat kita msih berpegang teguh dengan kearifan lokalnya, nah makannya datang ke psikolog jadi hal tabu kecuali untuk mengobati orang sakit jiwa beneran.
Introduction aja, biar kalian yang baca serius... hee
Awkarin depresi karena masalah personal kehidupannya yang gak beres, kalau dihubungkan dengan postingan foto terakhir dimana dia menceritakan ketidak cocokannya zodiak dia yang sagitarius dengan si taurus mantannya itu, sepertinya dia terlalu galau dan sedih harus berpisah baik-baik dengan mantannya.
Tirto.id Drama Mas Pur meninggalkan Novi secara baik-baik, menusuk cuy |
- "Wew, nitizen yaang berbahagia, putus baik-baik itu lebih sakit naudzubillah dibandingkan tak baik-baik, trust me its true and work" haha
Aku sendiri pernah mengalami putus, eh break eh apa ya gantung eh apa ya ga jelas hubungannya selama satu tahun, setelah 3 tahun bersama dan LDR (ujungnya curhat). Dengerin dulu ya..
Setelah melalui LDR yang kalau ketemu jarang banget nitizen bisa diitung jari, tapi ntah mengapa komunikasi kita lancar tiap detik menit no absen, bangun tidur ngucapin "met pagi/bangun yuk/love you" (tapi sekarang udah jarang nitijen, huff begitulah). Aku juga aneh kenapa itu bertahan selama 3 tahun dan berlanjut sampai sekarang, ih waw amazing? dan belum menikah nitijen, tenang kalian masih ada kesempatan mencoba melamarku (hahaha).
Jadi, selama satu tahun itu kita benar-benar lost contact. Dan rasanya, hufff lelah capek rindu sakit. Mungkin kalau awkarin yang rasain itu termasuk depresi, karena waktu itu berat badanku turun dan kurus, kerjaanku naik gunung dan jalan-jalan terus, beraktifitas dari pagi sampai malam lalu pulang hanya tidur, begitulah untuk menghilangkan rasa rindu, ciyah (geli). Tapi selama itu aku ga ngerasain betul-betul depresi, karena tiap selepas sholat selalu mendoakannya dan itu selalu kurasakan tersambung hatiku padanya, percaya deh. eak.
- Dear Karin, cobalah kau minta padaNya jangan galau dibawa nge-wine dan dugem itu tidak memutus pergalauan dan depresimu. (ngomong sama tembok).
Teman deketku juga pernah ngalamin putus secara baik-baik setelah pacaran 5 tahun, dan sepertinya dia mengalami depresi, karena tiap pulang kerja selalu mencari kesibukan lain, udah gitu kerjaannya minta dijodohin atau cariin jodoh sama temennya. Tapi, beruntunglah dia dikelilingi teman yang sholeh dan sholeha jadi selalu diingatkan dengan tausiyah-tausiyah yang baik untuk selalu mengingat kebaikan Allah, bukan cuma mengingat kecocokan zodiak lalu menyerah.
yasudah Karin, semoga depresimu cepat pulih. Kurang-kuranglah itu dugem tiap malemnya, makin jauh sama Allah makin susah hatinya tentram damai. Tapi itu urusanmu, urusanku komentar aja seperti nitijen budiman yang selalu benar.
- Dear adik-adik nitijen follower Karin, please jangan ikut life style Karin karena kalian ga akan kuat biar Karin dan teman-temannya. Belajar lah dengan baik, karena Bangsa ini bersandar pada kalian adik-adikku.