Baca Juga
Indonesia memiliki potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang mampu meningkatkan industri peternakan sapi perah melalui kerjasama dan dukungan penuh dari Pemerintah dan Sektor Swasta.
Seberapa sering sih kalian minum susu dalam sehari? atau seminggu?. Kita sering kali mendengar untuk makan 4 sehat 5 sempurna, susu ini merupakan pelengkap untuk kebutuhan nutrisi tubuh kita. Kalau saya sendiri jarang sekali minum susu, duh sedih banget padahal susu memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh loh.
Membahas mengenai susu, jadi teringat dengan Kakek dan Nenek yang profesinya adalah peternak susu sapi perah di daerah Kuningan, Jakarta Selatan. Untuk orang betawi asli, pasti tidak asing lagi dengan susu sapi perah dari Kuningan yang terkenal. Sayangnya, perlahan lahan menjadi terbatas, profesi peternak sapi di daerah Kuningan perlahan menghilang, mencari susu sapi perah di Kota Jakarta-pun menjadi sangat sulit.
Ternyata memang saat ini Indonesia sedang dihadapi dengan tantangan kurangnya jumlah peternak dan sapi perah untuk memenuhi kebutuhan susu di Indonesia. Waah, kira-kira apa ya penyebabnya sampai seperti itu?, yuk simak cerita pengalaman saya mendengar dan melihat langsung acara Farmer2Farmer Frisian Flag Indonesia, Jum'at 5 April 2019 di Aula Pyramid Kementerian Pertanian.
Keterbatasan Lahan, Regenerasi, dan Kurangnya Pengetahuan
Produksi susu memang bergantung pada peternak sapi perah lokal, dimana saat ini kesejahteraannya juga sangat minim. Selain itu kendala yang dihadapi peternak lokal juga disebabkan oleh keterbatasan lahan ternak, regenerasi penerus dan kurangnya pengetahuan tata cara dan kelola ternak sapi perah yang benar. Kendala yang dihadapi tersebut sangat berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas produksi susu.
Pulau jawa memiliki dominan produksi susu yaitu 98,34% sedangkan luar pulau jawa hanya 1,66%. Dalam 5 tahun terakhir produksi susu terus menurun rata-rata 1,03% per tahun atau rata-rata sebesar 847,09 ribu ton. Prediksinya pada tahun 2017 hingga 2020 produksi susu akan mengalami defisit sebesar 71 ribu hingga 103 ribu ton.
Siapa yang tidak kenal dengan Frisian Flag?. Pasti dong kenal?. Frisian Flag Indonesia merupakan salah satu Industri pengolahan susu dalam kemasan, tentunya Frisian Flag Indonesia menggaet peternak sapi perah lokal untuk bekerja sama. Nah, Frisian Flag Indonesia terus melakukan upaya untuk meningkatkan potensi pasar bagi industri pengolahan susu di Indonesia maupun potensi pengembangan usaha untuk para peternak Indonesia.
Mulai tahun 2013, Frisian Flag Indonesia telah berkomitmen untuk menjalankan program berkelanjutan bagi peternak sapi perah lokal yaitu melalui program Farmer2Farmer yang telah menjangkau lebih dari 1.000 peternak sapi perah yang tersebar di Jawa Barat dan Jawa Timur.
Peserta Peternak Sapi Perah terpilih turut hadir dalam Acara Penutupan Farmer2Farmer 2019 |
Apa Sih Program Farmer2Farmer?
Program Farmer2Farmer (F2F) merupakan pengembangan Dairy Development Progran dari FrieslandCampina, yang terlaksana melalui kolaborasi antara FrieslandCampina, Frisian Flag Indonesia dan Koperasi-koperasi Peternak Lokal, dimana program ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia dan Pemerintah Negeri Belanda.
Oh ya, FrieslandCampina merupakan perusahaan induk dari FrisianFlag Indonesia, dimana memiliki salah satu tujuan mewujudkan Nourishing by Nature ke dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai tujuan jangka panjang perusahaan yaitu memberikan nutrisi yang lebih baik, meningkatkan kesejahteraan peternak sapi perah lokal di tempat perusahaan beroperasi, serta membangun dunia yang lebih baik untuk generasi sekarang dan yang akan datang.
Menurut saya program ini sangat menerapkan konsep berkelanjutan, dimana seluruh sektor stakeholder dari Pemerintah dan sektor swasta bersama-sama membangun kesejahteraan peternak sapi perah lokal, yang tujuannya juga mengharapkan produktivitas susu semakin meningkat.
Program Farmer2Farmer memberikan pelatihan teknik dan manajemen bisnis yang komprehensif kepada peternak lokal. Hebatnya lagi peternak sapi perah lokal belajar langsung dengan peternak sapi perah terbaik dari Belanda, sebelum diberangkatkan di Belanda para peternak terlebih dahulu berkompetisi.
Melalui Program Farmer2Farmer, baik dari Frisian Flag Indonesia maupun Pemerintah mengharapkan program ini sebagai wadah yang menginspirasi bagi peternak lain untuk terus memiliki motivasi menjalankan profesinya dengan penuh komitmen. Output dari program farmer2farmer sendiri adalah terjadinya peningkatan populasi sapi perah, produksi susu sapi segar dan peningkatan kualitas susu dalam negeri.
Juri Kompetisi, (dari kiri) Pak Dedi Pemenang Farmer2Farmer2015 , Ir. Sugiono Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Perwakilan dari Kementerian Pertanian, dan Pak Arifin Editor in Chief Kumparan |
4 Peternak Sapi Perah Indonesia Terbang ke Belanda, Belajar Langsung Praktik Peternakan Sapi Perah yang Baik
Program Farmer2Farmer 2019 memasuki tahun ke-7, dimana tahun ini kompetisi diadakan bagi peternak binaan Frisian Flag Indonesia bekerja sama dengan Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) di empat Koperasi yang tersebar di Jawa Barat dan Jawa Timur yaitu Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Lembang-Jawa Barat, Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan-Jawa Barat, Koperasi Bangun Lestari Tulung Agung-Jawa Timur, Koperasi Usaha Tani Ternak (KUTT) Suka Makmur-Jawa Timur.
Tujuan utama dari program F2F ini adalah mendorong peternak sapi perah lokal untuk menerapkan praktik peternakan sapi perah yang baik (Good Dairy Farming Practice - GDFP) secara konsisten dan berkelanjutan.
Dari 4 koperasi rekanan Frisian Flag Indonesia telah terpilih 110 peternak lokal yang berkompetisi Farmer2Farmer 2019 selama kurang lebih delapan minggu. Kompetisi ini melibatkan juri dari peternak Belanda Binaan FrieslandCampina yaitu Bu Adinda, perwakilan FFI, perwakilan media yaitu Pak Arifin, dan tenaga ahli peternakan perwakilan dan Kementerian Pertanina.
Antusiasme Peternak Sapi Perah Berkompetisi Merebutkan Hadiah Ke Belanda
Kompetisi Farmer2Farmer 2019 ditutup dengan mengumumkan para pemenang yang berhasil berangkat ke Belanda untuk belajar langsung mengenai Good Dairy Farming Practice. Ruang Aula Pyramid, Kementerian Pertanian, diramaikan oleh para undangan peserta peternak sapi perah yang terpilih dari Pangalengan, Lembang, Tulung Agung, dan Suka Makmur.
Para peserta terpilih juga menunjukkan antusiasme dan tidak sabar mendengarkan hasil pengumuman kompetisi yang telah berlangsung sejak bulan Januari 2019. Kriteria penilaian kompetisi meliputi GDFP, verifikasi lahan, pengawasan peternakan, laju peningkatan jumlah peternakan sapi perah, selain itu para peserta terpilih juga diminta membuat esai visi misi peternakan sapi perah yang akan dilakukan kedepannya termasuk regenerasinya.
Peternak Sapi Perah Tulungagung foto bersama dengan Pak I Ketut Diarmita Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian |
Suasana acara menjadi tambah ramai ketika film dokumenter perjalanan Ibu Adinda Peternak sukses dari Belanda ketika berkunjung ke 4 daerah sekaligus melakukan penjurian. Selain berkunjung, Ibu Adinda berbagi pengalaman kepada peternak lokal mengenai cara memerah sapi yang benar.
Kebahagiaan para peternak sapi perah yang turut hadir disampaikan oleh Pak Dedi selaku Ketua Gabungan Koperasi Susu Indonesia. Program Farmer2Farmer bagi peternak sapi perah lokal merupakan suatu harapan baru dan nafas segar untuk masa depan mereka. Melalui program ini para peternak akan mendapatkan inspirasi dan motivasi, peternak yang berhasil menang ke Belanda dapat menyerap ilmu dan bisa diterapkan langsung ketika kembali ke Indonesia.
Ibu Adinda, Peternak Sapi Perah dari Belanda |
Begitu juga dengan pihak Belanda yang sangat bahagia menyambut para pemenang kompetisi Farmer2Farmer 2019, kebahagiaan ini disampaikan oleh Louis Beijer dari The Agriculture Counselor untuk Kedutaan Belanda di Indonesia. Louis menyampaikan bahwa peternak sapi perah Belanda sangat terbuka untuk berbagi pengetahuan dan pengalamannya kepada para pemenang.
Ini dia Pemenang kompetisi Farmer2Farmer 2019
Dengan hadiah juara juara 2 dan 3 dari masing-masing daerah yang mendapatkan hadiah biaya peralatan kandang, dan tentunya juara pertama memenangkan hadiah berangkat ke Belanda, juara pertama ini masing-masing daerah punya kriterianya masing-masing loh.Para Pemenang Utama dengan Hadiah Belajar langsung GDFP di Belanda |
Untuk 4 pemenang utama yaitu Yanto dari Jawa Timur dengan kategori smartpreneur yang berhasil mengembangkan bisnis peternakan sapi perahnya, Apid dari Pangalengan Jawa Barat dengan kategori penanganan kotoran desain kandang yang ideal yang berhasil mampu mengelola limbah kotoran sapi, Bu Nenih dari Lembang dengan kategori pencatatan manejemen kandang, dan Bu Mitha dari Tulungagung dengan kategori peternak yang inovatif.
Pemenang Juara 3 dengan hadiah bantuan biaya peralatan sebesar 3juta |
Terlihat wajah haru dan bangga dari para pemenang utama dan juara 2 maupun 3, namun peserta lain tidak kalah merasa bangga karena telah melewati kompetisi dengan baik. Semoga para pemenang kompetisi Farmer2Farmer 2019 dapat membagikan pengetahuan mereka
tentang GDFP kepada peternak lainnya sehingga akan semakin banyak peternak sapi perah yang
diberdayakan dan memiliki kualitas hidup lebih baik sebagai peternak sapi perah. Semangat untuk para peternak sapi perah Indonesia, terus saling menginspirasi dan motivasi yaa!!.
Bloggercrony Squad yang turut hadir Penutupan Farmer2Farmer 2019 |
Salam,
40 comment
Tak kira melu ng Belanda.. haha
ReplyDeletewadaaaw pengiiiin
DeleteWah kita belajar langsung di Negara Belanda yg memang sudah kompeten dalam peternakan sapi perah ini ya kak? Bangga banget sama yg berhasil melakukan inovasi dalam pekerjaan, seperti memanfaatkan kotoran sapi menjadi energi terbarukan. Semangat maju para peternak seluruh Indonesia.
ReplyDeleteKeren juga ya ada Farmer2Farmer, apalagi hadiahnya ke Belanda. Ini sangat luar biasa buat para peternak
ReplyDeleteWah seneng ya ada pemberdayaan peternak lokal, bukan sekedar dapet hadiah tapi juga membantu mereka menghasilkan ternak terutama sapi dan susu yg berkualitas baik.
ReplyDeletesenangnya ya mereka bisa belajar ke Belanda. Menjadi peternak itu keren ya, saya bangga lihat para peternak, apalagi yang inovatif seperti mereka :)
ReplyDeletePrediksinya pada tahun 2017 hingga 2020 produksi susu akan mengalami defisit sebesar 71 ribu hingga 103 ribu ton.
ReplyDeleteWaduh. Semoga setelah para peternak ke luar negeri ikut training, bisa memperbaiki hal ini
wah keren bisa belajar langsung ke peternak sapi perah di belanda. semoga bisa menginspirasi para peternak sapi perah lain di indonesia :)
ReplyDeleteKeren programnya ya, Mbak.
ReplyDeletekalau saya suka yang cokelat. Sekali minum saya 2 sachet hehehe.
Keren lah ini program Farmer2Farmer. Jadi para peternak berlomba-lomba meningkatkan kualitas. Nanti kan efeknya ke konsumen juga
ReplyDeleteberbagi ilmu dan mendapatkan informasi yang benar dari petani luar tentu menjadi pelajarn berharga buat petani lokal. apalagi ngeliat keberhasilan petani luar tentu ada beberapa yang bisa diterapkan di Indonesia. Semoga nanti petani lokal nga kalah ama petani luar dan menghasilkan susu sapi berkualitas
ReplyDeleteSenang ya saat ini peternak pun bisa berkesempatan mencari ilmu, studi banding ke luar negeri. Bukan cuma wakil rakyat saja yang bisa jalan jalan hehehe
ReplyDeletewahh keren banget programnya bisa berbagi ilmu, semoga bisa menginspirasi peternak" di indonesia ya
ReplyDeleteWah menarik sekali ya program Farmer to Farmer. Program ini bagus babget, jd peternak di Indonesia dapat belajar langsung mengembangkan peternakan sapi perah nya dari ahli nya di negara lain. Frisian flag benar-benar memperhatikan juga potensi para peternak Indonesia.
ReplyDeleteProgramnya sangat menginspirasi ya, para peternak lokal di edukasi juga diberi kegiatan yang dapat menghasilkan produk perahan sapi yang berkualitas.
ReplyDeleteKeren banget sih para peternak sapi itu, bisa berkesempatan ke Belanda. Yang namanya rejeki bisa didapat dari mana pun yah.
ReplyDeleteProgram bagus seperti ini, sebaiknya terus digalakkan supaya kita bisa belajar banyak.
ReplyDeleteFF gak main2 yah dalam meningkatkan mutu. Sampai kirim tenaga ahlinya ke belanda demi terjaganya kualitas FF di Indonesia
ReplyDeletekeren banget programnya membantu eternak menjadi levih maju lagii. aku baru tau juga nih istilah Farmer2farmer..
ReplyDeleteHidup peternak, di Indonesia karena terbatasnya lahan peternak pun sangat jarang makanya peternak kebanyakan tinggal di desa yang punya lahan luas.
ReplyDeleteprogram Farmer2Farmer dari Frissian Flag telah menjangkau lebih dari 1.000 peternak sapi. Hebat, salut untuk Frissian Flag
ReplyDeletewah program yang bagus banget yaa, frisian flag bagus banget idenya
ReplyDeleteFrisian Flag, ini susu pas aku baru lahir juga udah ada
ReplyDeleteDan sampe sekarang aku suka nyetok susu ini dirumah
Semoga dengan program ini, peternak bisa lebih maju lagi
Wah frisian Flag ini susuku dari masih belum tau susu mana-mana, hahahaha Seru yah kak programnya. Harusnya kayak gini sih, Jadi kita mengoptimalkan SDM dalam negeri hihi
ReplyDeleteBeruntungnya bisa belajar langsung ke peternak handal di Belanda. Semoga bisa memajukan peternak-peternak di Indonesia juga ya. What a nice program!
ReplyDeleteWahh aku iiriii. Ini peternak aja bisa terbang sampai Belanda demi sistem yang lebih baik yaa. Moga2 pemerah susu di Indonesia makmur dan peternakannya pun semakin maju. Keren lah Frisian Flag
ReplyDeletekeren banget nih programnya frisian flag ya, jadi para peternak lokal kita bisa langsung mempunya pengalaman berternak dari belanda dan pas pulang bisa di share ke sesama peternak lokal
ReplyDeletewow keren amat yang menang ke belanda, rejekinya peternak :D senengnya kak bisa hadiri acara penutupan farmer 2 farmer, akupun suka minum frisian flag :D
ReplyDeleteSemoga kompetisi Farmer2Farmer ada lagi tahun mendatang yah, karena membangkitkan #SemangatCiee buat para pemerah sapi untuk semakin berkembang
ReplyDeleteEnaknya bisa belajar langsung berternak ke Belanda. Semoga para peternak yang dikirim ke Belanda bisa menularkan ilmu yang didapat kepada peternak-peternak lain yang ada didaerahnya.
ReplyDeletePasti program farmer 2 farmer ini membuat para peternak sapi jadi semakin semngat ya
ReplyDeleteProgram seperti ini semoga berkelanjutan, ikut seneng dan terharu lihat Para Peternak Sapi kita diberangkatkan ke Belanda,pasti banyak pengalaman yang jadi oleh2 sepulangnya dari sana ya, dan Insya Allah pasti bermanfaat untuk diterapkan di Tanah Air.
ReplyDeleteProgram yang dijalankan ini bagus dan positif bgt karena bisa menjadi wadah yang menginspirasi terutama meningkatkan skill serta keterampilan para peternak sapi perah lokal
ReplyDeleteAku senang dengan program Farmer2Farmer ini , bisa memotivasi perternak sapi perah untu meningkatkan kualitas diri.
ReplyDeleteSalut buat pemenang juga Frisian Flag sebagai penyelenggara. Smeoga ke depannya makin maju perternak di Indonesia
Kompetisinya keren banget Mbak. Bikin semangat para peternak dan juga dapat menarik minat yg ingin menjadi peternak. Ternyata beternak sapi gak cuma kasih makan + tempat tinggal dan dirawat thok. Ada banyak ilmunya.
ReplyDeleteEmang FF tuh programnya selalu keren-keren sih, event atau campaign yang dibuat juga bagus-bagus.. aku sering ikut acara FF juga, krna cowoku kerja di FF hehehe
ReplyDeleteWah senang sekali dengarnya, ini para peternak diajak ke Belanda. Jadi ini semacam penghargaan untuk para peternak ya kak? Bagus banget ini programnya Frisian Flag.
ReplyDeleteKeren ya ada kompetisi Farmer2Farmer ini. Jadinya para peternak termotivasi meningkatkan kualitas dan kuantitas susu sapi.
ReplyDeleteWah senangnya ya bisa ikutan acaranya secara peternak sapi lokal jg mendapatkan apresiasi dari Frisian flag
ReplyDeleteProud to farmers. dialah pejuang sejati pangan. mari kita sama sama membantu meningkatkan kesejahteraan mereka.
ReplyDeleteHi! Terima kasih sudah membaca sampai selesai-
Jika ingin bertanya, silahkan sign in Google Account/ Isi Nama dan URL terlebih dahulu agar kolom komentar kamu terlihat dan terjawab disini ya :)