Yuk Kurangi Polusi Jakarta dengan Jalan Kaki dan Naik Transportasi Umum
By Farhati Mardhiyah - 11:36 PM
Baca Juga
Ketika musim kemarau, akumulasi polutan di Jakarta akan lebih besar jumlahnya karena tidak adanya air yang membersihkan polutan di udara. Salah satu aspek penghasil polutan di Jakarta adalah aktivitas kendaran yang sangat tinggi. Berdasarkan data statistik, sepeda motor merupakan kendaraan yang paling banyak melintas di Jakarta, jumlahnya sampai 13,3 juta.
Sejak 2010 aku ini rider sejati, lebih nyaman pergi kemanapun naik sepeda motor pribadi, alasannya lebih cepat dan tepat waktu, juga bisa melewati kemacetan Jakarta dengan lincah. Paling malas rasanya kalau harus berangkat kuliah naik transportasi umum, apalagi kala itu Busway belum banyak armadanya, mau tidak mau harus naik bis dengan knalpot hitam dan berdempetan sesak di dalam bus.
Belum lagi kalau bus-nya harus ngetem sampai berjam-jam, datangnya juga tidak pasti, paling tidak aku harus menyediakan waktu perjalanan 1-3 jam. Kebayang kan gimana susahnya naik transportasi umum 9 tahun yang lalu?.
Berbeda dengan 2 tahun belakangan ini yang aku rasakan, transportasi umum dan fasilitasnya jauh lebih nyaman dan lebih baik. Yups, aku sudah mulai meninggalkan sepeda motorku sebagai alat transportasi keseharian, sekarang lebih memilih menggunakan Commuter Line, Transjakarta, MRT, maupun transportasi online sebagai pendukung sih.
Ternyata naik kendaran umum di Jakarta itu sekarang jadi gaya hidup baru. Setelah fasilitas pelayanan transportasi umum meningkat, perlahan banyak dari warga Jakarta dan sekitarnya memilih naik kendaran umum dibandingkan membawa kendaran pribadinya ke Kantor, Sekolah ataupun sekedar main di Mall. Ternyata, bukan cuma aku aja yang merasakan ya!.
Trotoar Ramah Pejalan Kaki
Salah satu yang membuat aku pribadi nyaman dan menyenangkan naik kendaraan umum adalah trotoar Jakarta yang ramah untuk pejalan kaki. Saat ini sudah banyak dijumpai trotoar yang lebar dipercantik dengan tanaman hijau nan teduh, tidak ketinggalan fasilitas untuk penyandang disabilitas seperti jalur garis kuning dan kursi roda, dan lampu pemberhentian ketika menyebrang.
Jauh rasanya dibandingkan 5 tahun lalu misalnya, mau jalan kaki saja harus rebutan dengan pengendara sepeda motor dan pedagang trotoar. Saat ini sudah tertata rapih, warnanyapun sangat aesthetic, kalau ada di pusat Jakarta rasanya kita sedang berjalan di Luar Negeri, keren ya?. Walaupun masih ada juga ditemukan di beberapa titik pedagang yang nakal tetap berjualan di trotoar.
Armada Angkutan Umum Lebih Banyak
Saat ini banyak sekali yang ditingkatkan oleh Pemerintah untuk moda transportasi umum. Transjakarta contohnya, saat ini sudah ditingkatkan jumlahnya untuk menghindari tidak tepat waktu dan mampu mengangkut penumpang dengan jumlah yang tinggi per-harinya. Bus Metro transjakarta dan angkutan Jaklingko hadir untuk mengurangi angkutan umum yang tidak layak dan kurang nyaman, serta meningkatkan integritas antar moda transportasi di Jakarta.
Trotoar yang semakin ramah untuk pejalan kaki dan angkutan umum yang semakin banyak sudah seharusnya kita mulai mendukung pemerintah untuk gunakan fasilitas dengan baik, karena turut membantu mengurangi masalah polusi yang berdampak pada, kesehatan dan lingkungan.
Sudah tau kan akhir-akhir ini Jakarta ramai diperbincangkan kualitas udaranya sangat buruk berdasarkan data AirVisual?. Kendaran pribadi yang semakin padat selain menyebabkan kemacetan, juga berdampak buruk pada jumlah akumulasi polusi yang terkumpul di udara. Keadaan ini diperparah dengan musim kemarau panjang dan kering seperti saat ini.
Solusi untuk meningkatkan kualitas udara di Jakarta, salah satunya dengan naik angkutan umum setiap harinya. Kalau sudah naik angkutan umum, otomatis tubuh ini akan lebih banyak aktivitas geraknya karena sudah menerapkan jalan kaki, syukur kalau bisa mencapai 6.000 langkah dalam sehari. Eits, jangan cuma naik angkutan umum lalu disambung ojek online, kalau dekat cuma 1-2 km untuk sampai tempat lebih baik jalan kaki. Kenapa sih? Ada manfaatnya loh!.
Faktanya nih, berdasarkan survey Tim Standford University, dibandingkan Hongkong, orang Indonesia lebih banyak kurang jalan kaki, rata-rata hanya 3.515 langkah per-hari, sedangkan Hongkong bisa menempuh 6.880 per-hari, tiongkok 6.189 per-hari, Jepang 6.010 per-hari, jauh tertinggal kan kita?.
Kondisi polusi udara yang buruk dan kurangnya aktivitas gerak bisa menyebabkan munculnya penyakit non infeksi atau penyakit tidak menular. Berdasarkan data Kemenkes penyakit non infeksi ini presentasenya meningkat dari 26,1% menjadi 33,5% tahun 2018.
Dengan mulai beralih menggunakan angkutan umum dan berjalan kaki, kita juga bisa mengurangi resiko terkena penyakit non infeksi, selain itu ada manfaat lainnya loh. Apa saja yaa manfaat lainnya?, nih simak deeh supaya kamu bisa pertimbangkan juga untuk beralih ya!.
Manfaat berjalan kaki dalam 30 menit.
Manfaat berjalan kaki dalam 30 menit.
- Menurunkan berat badan
- Meningkatkanmetabolisme tubuh
- Membentuk otot tubuh
- Mengurangitekanan darah
- Mengurangis nafas
Kalau dalam 60 menit dapat membantu mengencangkan otot kaki dan punggung, mengurangi resiko struk 20-40%, tentunya badan terasa lebih segar dong.
Sebagai apresiasi kepada pejalan kaki, Badan Pengelola Trasnportasi Jabodetabek (BPTJ) melakukan kampanye Jalan Hijau di 3 titik, Area Stasiun Sudirman, Stasiun Juanda, Stasiun Bekas, dan area jalur penyebrangan di Depok. Ketiga titik ini lumayan ramai dilewati pengguna angkutan umum maupun pejalan kaki setiap harinya. Aksi ini berlangsung selama 4 hari dari 19 sampai 22 Agustus 2019.
BPTJ mengajak anggota taruna STTD (Sekolah Tinggi Transportasi Darat) untuk mengkampanyekan aksi Jalan Hijau ini dengan memberikan tumblr setelah pejalan kaki mengisi kuisioner mengenai perkembangan fasilitas angkutan umum dan pejalan kaki selama 5 tahun ini.
Nah, kalian juga bisa loh ikut kampanye Jalan Hijau ini dengan mengikuti challange dari BPTJ, caranya hanya buat video aksi kece selama berjalan kaki ke Instastory lalu jangan lupa mention BPTJ, kepoin aja deh Instagramnya BPTJ untuk info selengkapnya. Hadiahnya cukup menarik buat kalian anak millenial!.
Kalau kalian alasan kuat apasih beralih naik angkutan umum? aku pribadi sih karena lebih hemat dan lebih sehat, akhir-akhir ini aku juga lagi menerapkan hidup sehat, related banget kan untuk beralih naik angkutan umum.
20 comment
Sebenarnya bukan hanya di Jakarta, tapi di manapun kalau memungkinkan lebih baik jalan. Selain masalah waktu, jalan kaki lebih banyak manfaatnya.
ReplyDeleteTapi kalau di lakukan di luar Jakarta (atau minimal Jabodetabek lah), masih susah karena transportasi umumnya belum senyaman dan sesistematis di Jakarta. Yang ada malah makin merepotkan.
Harapannya fasilitas trabsportasi publik di tiap daerah di Indonesia diperbaiki lagi.
Baca berita tentang polusi di Jakarta belakangan ini memang bikin khawatir. Langit biru udah gak kelihatan lagi saking tingginya tingkat polusi. Kudu siap2 masker nih kalo ke Jakarta. Semoga dengan semakin bagusnya transportasi publik, semakin banyak juga orang yang mengurangi pake kendaraan pribadi.
ReplyDeleteFasilitas untuk pejalan kaki di jakarta makin diperbaiki ya mba. Dulu pas jaman kuliah haduh ga kebayang harus naik metro mini yang kalo mau turun aja susah karena dia ga mau bener2 ngerem.
ReplyDeleteJakarta sudah jauh berbeda sekali ya transportasi umumnya. Sayangnya saya sudah pindah jadi belum merasakannya hehe. Saya sampai sekarang masih setia jalan kaki selain lebih Sehat, memang gak bisa mengendarai kendaraan :D
ReplyDeleteAku setuju sama kamu, ayo jalan kaki. guys... Biar sehat dan bumi ini jadi hijau kembali.
ReplyDeleteAhhh aku jadi diingatkan nih buat berjalan kaki.. kurang gerak nih aku bawannha kadang sumpek melulu dan males malesan..padahal banyak sekali ya kak manfaatnya
ReplyDeleteAku baru ngeh sama jumlah langkah pertama hari orang Indonesia itu. Kebetulan aku pasang penghitung jumlah langkah di HP. Itu paling banyak cuma 4000an per hari, ngga pernah lebih. Padahal yang disarankan 10.000 langkah kan ya per hari?
ReplyDeleteaku juga pengennya banyakin jalan kaki mb, tapi ini anter jemput sekolah jaraknya total hampir 40kilometer, gempoorrr kalo jalan makkk, dan kebetulan rutenya ini memang belum ada transport yang nyambungin, lha wong anter jemput sekolah aja belum ada rutenya dari rumah ke sekolah, kwkwk
ReplyDeleteAndai transportasi umum di Medan kayak di Jakarta, ada banyak pilihan. Aku kayaknya dengan senang hati naik transport umum tiap hari mbak 😂
ReplyDeleteOalahhh.. itu tu siswa-siswa STTD tooo, tadinya saya kira siapa koq botak-botak :D
ReplyDeleteBtw selamat yaaaa, Jakarta semakin ramah untuk pejalan kaki demikian juga alat-alat transportasinya makin nyaman :)
Saya sebetulnya juga suka jalan kaki. Kalaupun ada malasnya bukan karena panas. Tetapi, trotoar yang gak ramah. Asiknya sekarang mulai ada trotoar yang ramah di beberapa lokasi. Jadi semangat lagi berjalan kaki
ReplyDeleteSemoga gerakan ini juga menjalar ke seluruh kota-kota besar di Indonesia yaa..
ReplyDeleteJadi, kalau ada tempat pejalan kaki yang rusak atau sering dijadikan jalan bagi sepeda motor, bisa segera ditindak lanjuti oleh pemerintah daerah setempat.
Buat org Jakarta dan sekitarnya udah enak banget ya,transportasi umum massal makin enak dan banyak pilihan. Jalur pedesrian tengah kota juga cukup enak. Moga menular ke daerah2 lain dan makin banyak masyarakat yg mau jalan kaki ya mbak.
ReplyDeleteHari ini daku nggak seperti hari-hari sebelumnya yang banyak jalan kaki. Tadi hanya sekitar 1000 langkah aja. Kudu ditambahkan lagi nih besok
ReplyDeleteAku nih lagi senang dan menikmati naik angkutan umum trus lanjut jalan kaki. Badan sehat dan kantong aman ��
ReplyDeleteSedih banget deh waktu tau kualitas udara lagi kurang oke. Ini programnya bagus banget ya, mengajak masyarakat untuk jalan kaki. Mudah-mudahan ini terus berjalan ya untuk masyarakatnya, karena memang ngebantu banget sih.
ReplyDeleteBener nih. Cara paling ampuh mengurangi polusi ya dengan cara banyak berjalan kaki. Bikin sehat pula..
ReplyDeletekalau trotoar ramah untuk pejalan kaki, asyik banget kak. soalnya kita jalan gak keganggu sama pedagang dan pengendara motor yg suka nakal naik2 itu kan, yg bikin sebel itu tuh
ReplyDeleteBener banget... Kalau diingat-ingat sudah lama banget aku gak jalan kaki. Kemana-mana naik kendaraan. Padahal jalan kaki itu menyehatkan ya...
ReplyDeleteHiks sedih ya Jakarta jd banyak polusi nih, semoga banyak yg sadar & memilih yg paling mudah yaitu jalan kaki & naik transportasi umum ya, jd mengurangi kemacetan jg
ReplyDeleteHi! Terima kasih sudah membaca sampai selesai-
Jika ingin bertanya, silahkan sign in Google Account/ Isi Nama dan URL terlebih dahulu agar kolom komentar kamu terlihat dan terjawab disini ya :)