Kebutuhan nutrisi sangat penting terpenuhi untuk anak usia 1 sampai 5 tahun, usia tersebut merupakan masa emas pertumbuhan fisik dan kognitif anak. Terutama pentingnya asupan protein pada usia bayi sampai 2 tahun, karena sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan otak yang baik yang akan mendukung kemandirian, lebih mudah eksplore lalu menemukan ragam minat anak pada usia emas 1 sampai 5 tahun.

 

Seperti yang disampaikan oleh Dokter Anak Spesialis Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak, Prof. Dr. dr. Damayanti Rusli, masa awal kehidupan menjadi periode krusial dalam perkembangan anak, dimana otak anak berkembang dengan pesat. Anak yang memiliki berat kurang dari 10kg, sebanyak 50-60 persen energi yang dipakai untuk perkembangan otak. Jika asupan gizinya kurang baik, maka otak yang akan dikorbankan terlebih dahulu. 

Dampaknya, jika asupan gizi tidak terpenuhi dengan baik, fungsi kognitif anak akan terganggu. Selain kebutuhan ASI terpenuhi pada usia sampai 2 tahun, penting sekali buat orang tua untuk memenuhi kebutuhan gizi seimbang anak, utamanya dengan karbohidrat, lemak dan protein hewani. Protein hewani menjadi sangat penting, karena kandungan asam amino essensial terlengkap yang terkandung di dalamnya berperan membantu pertumbuhan dan kecerdasan otak anak. Sumber protein hewani terbaik, dapat ditemukan pada susu, daging, telur, unggas, dan ikan. 

Mengajak anak untuk konsumsi makanan dan minuman yang bergizi memang sangat sulit, apalagi pada generasi alpha saat ini sudah terbiasa dengan hal yang serba instan. Anak yang sudah terbiasa dengan tontonan digital memang sangat mempengaruhi kebiasaan dan ketertarikaannya akan suatu hal. Agar pemenuhan kebutuhan asam amino essensial pada anak terpenuhi, coba saja ajak anak minum susu siap minum Frisian Flag Junio yang kaya akan kandungan nutrisi dan rendah gula, sehat kan?.

Pentingnya tumbuh kembang anak di masa emas dengan dukungan pemenuhan kebutuhan nutrisi, juga tantangan orang tua dalam mengawasi dan mendukung tumbuh kembang anak di era kemajuan teknologi pada generasi alpha. Itulah yang mendorong Frisian Flag menghadirkan produk susu siap minum terbarunya yang memiliki kadar rendah gula, asam amino lengkap diperkaya dengan Nutribrain.

Frisian Flag Junio tidak hanya mengandung protein hewani yang penting untuk pertumbuhan otak, tapi diperkaya juga dengan Nutribrain yang mengandung 9 vitamin, 6 mineral serta omega 3 dan omega 6. 

Inovasi susu rendah gula untuk anak-anak ini tidak hanya dari kandungan nutrisi lengkapnya, tapi juga varian rasa yang sangat digemari anak, yaitu rasa cokelat, stroberi, plain dan pisang. Varian rasa pisang Frisian Flag Junio ini sebuah inovasi yang dihadirkan frisian flag karena buah ini merupakan MPASI pertama anak.

Perlu diketahui anak yang lahir di masa saat ini, yaitu generasi alpha berbeda jauh dengan tumbuh kembang pada masa orang tuanya yang mungkin saja lahir di generasi Z ataupun milenial. Apalagi hadirnya perkembangan teknologi juga mempengaruhi semakin beragamnya minat dan potensi yang muncul pada generasi alpha. Maka itu, perlu dipersiapkan agar anak dapat eksplorasi minat dibantu oleh stimulasi dari asupan nutrisinya.

Memang sebuah tantangan berat bagi orang tua saat ini dalam menghadapi generasi alpha, tapi perannya tetap tidak berubah, menjadi pembimbing dan pendukung yang membantu menstimulasi proses eksplorasi anak, dengan memastikan nutrisi makro maupun mikro sudah terpenuhi. 

 

Psikolog Klinis Anak, Kantiana Taslim menyampaikan, jika minat anak dapat dsamikenali dimulai dari rasa penasaran atau curiosity yang mendorong anak untuk bereksplorasi.  Pendekatan kepada anak generasi alpha tidak bisa disamakan pada masa anak-anak orang tua dijamannya, 

Nah, bukat moms atau calon moms pembaca setia blog aku, nih aku kasih tips dari Psikolog Klinis Anak, untuk memaksimalkan minat dan potensi generasi alpha. 

1. Penuhi kebutuhan nutrisi harian, khususnya yang berperan dalam pembentukan otak anak
2. Berikan stimulus melalui berbagai macam aktivitas, namun jangan memaksakan minat orang tua pada anak. Biarkan anak berproses menemukan minatnya sendiri
3. Mengajarkan optimisme dengan menstimulasi dan mendorong anak untuk terus mencoba
4. Memberikan apresiasi terhadap usaha anak untuk meningkatkan motivasi dan hindari penilaian atau judgment