Pengalaman Periksa USG dan Konsultasi di Klinik dan Bidan Jogja
By Farhati Mardhiyah - 6:56 AM
Gak terasa udah tinggal satu bulan lagi menunggu HPL, perjalanan hamil yang rasanya gak ada keluhan di awal tapi tepar di trimester 3. Sebagai perantau, awalnya sempet bingung cari tempat periksa USG di Jogja.
Awal kehamilan di bulan Oktober, disarankan dari Kakak untuk segera cek USG di usia kehamilan 6 Minggu. Tujuannya untuk segera mengetahui ada atau tidaknya bayi dalam janin, takutnya hamilnya itu seperti hamil anggur (kalau gak salah ya).
Ada yang bilang sih, cek USG nanti aja di usia 8 Minggu ke atas. Soalnya, banyak pengalaman juga diliat USG di usia 6 Minggu belum terlihat. Mungkin lebih hemat aja yaah?
Nah, waktu cari rekomendasi tempat periksa USG di Jogja, ternyata tempat yang direkomendasikan lumayan jauh dari lokasi rumah dan kantor. Waktu awal kehamilan, kebetulan aku masih ngontrak di daerah Potorono Bantul, dan kantor di daerah Bausasran Lempuyangan.
Sedangkan, tempat periksa USG di Jogja yang direkomendasikan itu di daerah Condong Catur, Babarsari, dan Sinduadi. Waww, dari ujung ke ujung sekali Bunda! Akhirnya, cari aja deh rekomendasinya di Google yang masih terjangkau dari daerah Bantul dan Lempuyangan.
Jujur sih, agak susah cari tempat periksa USG di klinik atau Bidan dengan biaya terjangkau tapi fasilitas dan pelayanannya bagus. Kalau dibandingkan dengan Jakarta, misalnya perikasa USG 4D plus konsultasi Dokter Kandungan ada yang menawarkan 250ribu.
Nah, selama pencarian sampai 9 Bulan ini, aku belum menemukan Klinik atau Bidan yang bisa periksa USG dengan biaya terjangkau seperti harga di Jakarta itu. Dan, aku juga belum menemukan Dokter Kandungan di Jogja yang klik dan nyaman. hufft :(
Oke, ini pengalamanku periksa kehamilan dan USG di Jogja. Mungkin kalau kamu perantau kaya aku, dan susah menjangkau Rumah Sakit, Klinik yang direkomendasikan di daerah ujung sana, beberapa tempat ini semoga bisa bantu kamu ya!
Periksa Rutin Kehamilan di Puskesmas
Setelah pindah ke daerah Krapyak Bantul, ada rekomendasi dari teman suami untuk periksa kehamilan secara rutin di Puskesmas. Selain bisa gratis kalau ada BPJS, biayanya juga cukup murah kalau bayar mandiri non BPJS.
Awal kehamilan diingetin sama Kakak juga untuk cek darah lengkap. Katanya sih, biasanya pas USG pertama kali, Dokter kandungan biasanya akan merekomendasikan untuk cek darah beserta urin lengkap.
Tapi, kenyataannya pas aku cek USG pertama kali cuma dikasih tau aja udah ada bakal janin di kantung rahim. Selebihnya, gak dijelasin dong! Next, aku cerita lengkapnya setelah ini ya.
Akhirnya, memutuskan untuk cek rutin kehamilan di Puskesmas aja deh. Berhubung setelah baca review juga di salah satu blog, periksa rutin di Dokter Kandungan Jogja ternyata mahal juga.
Awal kehamilan diingetin sama Kakak juga untuk cek darah lengkap. Katanya sih, biasanya pas USG pertama kali, Dokter kandungan biasanya akan merekomendasikan untuk cek darah beserta urin lengkap.
Tapi, kenyataannya pas aku cek USG pertama kali cuma dikasih tau aja udah ada bakal janin di kantung rahim. Selebihnya, gak dijelasin dong! Next, aku cerita lengkapnya setelah ini ya.
Akhirnya, memutuskan untuk cek rutin kehamilan di Puskesmas aja deh. Berhubung setelah baca review juga di salah satu blog, periksa rutin di Dokter Kandungan Jogja ternyata mahal juga.
Kalau di Puskesmas prosedurnya gimana sih? Ini berdasarkan pengalamanku periksa rutin kehamilan di Puskesmas Pustu Dukuh Mantijeron.
- Ambil nomor pendaftaran terlebih dahulu di front desk
- Kalau belum terdaftar di Puskesmas, bilang aja baru pertama kali. Selanjutnya, cukup berikan kartu pasien
- Menunggu untuk dipanggil asisten Bidan, disini biasanya untuk cek Berat Badan, Tensi, usia kehamilan dan ditanya keluhannya apa.
- Setelah itu nanti dipanggil untuk konsultasi dengan Bidan
Nah, apa aja sih biasanya yang dilakukan Bidan Puskesmas waktu kita periksa rutin kehamilan? Ini yang selalu dilakukan Bidan.
- Mengetahui detak jantung bayi, biasanya diliat normal atau tidak.
- Mengetahui posisi bayi, biasanya perut bakal ditekan-tekan. Agak geli dan nyeri dikit menurutku, nah jangan heran ya di Puskesmas itu gak ada alat USG jadi untuk tau posisi bayi pakai cara ini.
- Mengukur tinggi fundus, ini biasanya pakai meteran kaya di tukang jait.
Lalu, di awal kontrol biasanya Bidan akan menyarankan untuk cek darah dan urine, konsultasi gizi, dan kontrol gigi.
Cek darah dan urine biasanya untuk mengetahui kadar HB, Urine protein, ada kecenderungan diabetes atau tidak, dll. Kalau kamu punya BPJS, cek darah dan urine ini gratis tapi kalau mandiri biayanya gak mahal kok!
Menurutku sih, untuk konsultasi dengan Bidan di Puskesmas gak terlalu intens. Kalau Bidan udah cek detak jantung, posisi bayi, tingi fundus, jarang ditanyain "ada keluhan apa?". Jadi, yaudah cuma periksa gitu aja.
Aku pribadi jadi kurang komunikatif dengan Bidan, padahal beberapa kali periksa di Puskesmas pernah punya keluhan kedua tangan kebas, dan nyeri di bagian bawah perut.
Menurutku sih, untuk konsultasi dengan Bidan di Puskesmas gak terlalu intens. Kalau Bidan udah cek detak jantung, posisi bayi, tingi fundus, jarang ditanyain "ada keluhan apa?". Jadi, yaudah cuma periksa gitu aja.
Aku pribadi jadi kurang komunikatif dengan Bidan, padahal beberapa kali periksa di Puskesmas pernah punya keluhan kedua tangan kebas, dan nyeri di bagian bawah perut.
Kelebihan dari periksa di Puskesmas ini, kita bakal dapat vitamin ibu hamil secara gratis! Nah, yang paling sering dikasih itu vitamin penambah darah dan kalsium.
Untuk biaya mandiri periksa kehamilan di Puskesmas, cukup bayar 5.000 aja! Kecuali kalau ada rekomendasi cek darah ya, biasanya gak nyampe 50rb kok, murah kan?
Biaya USG dan Konsultasi di Klinik Jogja
Nah, karena periksa rutin kehamilan di Puskesmas gak didukung dengan alat USG, jadi aku memilih untuk mengetahui perkembangan bayi dalam perut melalui USG di Klinik aja. Kenapa gak di Rumah Sakit?
Alasannya, karena kondisi masih Pandemi, jadi lebih baik meminimalisir untuk datang ke Rumah Sakit. Kalau di Klinik Dokter Kandungan kan cuma ketemu sama pasien Ibu Hamil aja, lebih aman sih menurutku.
Setelah mencari rekomendasi tempat USG di Jogja melalui Google, pertama kalinya aku menemukan Klinik Amanah 2 di dekat Tugu Jogja. Lalu, dilihat dari review-nya banyak yang cocok dan merekomendasikan dr.Shinta Prawi A., Sp. Og.
Alasannya, karena kondisi masih Pandemi, jadi lebih baik meminimalisir untuk datang ke Rumah Sakit. Kalau di Klinik Dokter Kandungan kan cuma ketemu sama pasien Ibu Hamil aja, lebih aman sih menurutku.
Setelah mencari rekomendasi tempat USG di Jogja melalui Google, pertama kalinya aku menemukan Klinik Amanah 2 di dekat Tugu Jogja. Lalu, dilihat dari review-nya banyak yang cocok dan merekomendasikan dr.Shinta Prawi A., Sp. Og.
Tanpa pikir panjang, aku langsung booking via WA untuk daftar jadwal konsultasi dengan dr.Shinta. FYI, karena masih pandemi untuk kunjungan pasien dibatasi setiap harinya di Klinik Amanah Utama.
Review Konsultasi dengan dr.Shinta Prawi., Sp.Og
Kebetulan konsultasi dengan dr.Shinta ini pas pertama kalinya aku cek USG di usia kehamilan 6 Minggu di Klinik Amanah Utama Jogja. Nah, kalau mau periksa USG di Klinik Amanah 2 Jogja harus booking via Whatsapp dulu ya. Ini kayaknya berlaku selama pandemi, karena pas aku periksa masih bulan November 2020.
Berikut ini aku kasih info alamat Klinik Amanah 2 dan Nomor Whatsapp untuk booking konsultasi.
Alamat Klinik Amanah Utama
Jl. Pangeran Diponegoro No.12, Gowongan, Kec. Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55233 (Posisinya pas banget deket Tugu Jogja)
Whatsapp +6285736887406
Pelayanan Dokternya oke banget, apalagi waktu periksa Dokter Shinta pakai APD lengkap, bahkan ditempat periksa USG ada pembatas mika gitu.
Dokter Shinta juga dibantu dengan perawat untuk memberikan gel di perutku dan membersihkannya juga. Nah, sayang banget ketika diperiksa pakai alat USG, Dokter gak begitu aktif ngomong bagaimana perkembangan janinku.
Mungkin karena baru 6 minggu yah, jadi pas periksa USG itu cuma dikasih tau "ini udah ada kantung janinnya ya Bu". Tapi, setelah cerita ke Kakak ternyata harusnya Dokter jelasin juga keterangan yang ada di hasil print USG.
Terus setelah di periksa USG gitu, udah deh Dokter gak menjelaskan apapun dan gak bilang harus balik lagi kapan gitu. Huhuhu, karena gak puas akhirnya periksa kehamilan selanjutnya gak balik lagi ke Dokter Shinta ini.
Untuk Biaya periksa USG 2D (print) + konsultasi di Klinik Amanah 2 Jogja, kalau gak salah sih 175.000 ya Bun. Maaf agak lupa, soalnya udah lama banget dan gak dicatet sih.
Terus setelah di periksa USG gitu, udah deh Dokter gak menjelaskan apapun dan gak bilang harus balik lagi kapan gitu. Huhuhu, karena gak puas akhirnya periksa kehamilan selanjutnya gak balik lagi ke Dokter Shinta ini.
Untuk Biaya periksa USG 2D (print) + konsultasi di Klinik Amanah 2 Jogja, kalau gak salah sih 175.000 ya Bun. Maaf agak lupa, soalnya udah lama banget dan gak dicatet sih.
Review Konsultasi dengan dr. Estya Dewi W, Sp.OG
Setelah periksa kehamilan terakhir di Rumah Sakit untuk cek darah lengkap di trimester pertama, Dokter menganjurkan untuk balik 2 bulan lagi tepat usia kehamilan 17 Minggu. Nah, saat itulah aku mulai rutin periksa kehamilan di Puskesmas sebulan sekali.
Berhubung sudah lama belum periksa USG lagi, dan belum ada penjelasan detail dari dokter mengenai kondisi janin. Jadi, saat usia 25 minggu aku memutuskan untuk periksa USG lagi.
Berhubung sudah lama belum periksa USG lagi, dan belum ada penjelasan detail dari dokter mengenai kondisi janin. Jadi, saat usia 25 minggu aku memutuskan untuk periksa USG lagi.
Hasil pencarian di Google, klinik obgyn yang terdekat dari kantor saat itu adalah Klinik dr.Estya Dewi W, Sp.OG. Meskipun kliniknya baru, tapi hasil dari review pasien beliau termasuk bagus juga.
Berikut detail alamat klinik dan nomor whatsapp untuk booking konsultasi.
Berikut detail alamat klinik dan nomor whatsapp untuk booking konsultasi.
Alamat Klinik dr. Estya Dewi W, Sp.OGJl. HOS Cokroaminoto No.32, Pakuncen, Wirobrajan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55253
Whatsapp +6281809507311
Pertama kali sampai di kliniknya, terkejut banget karena bersih dan nyaman, beda banget nuansanya sama klinik sebelumnya yang pernah aku kunjungi. Mungkin karena masih baru ya, hihi
Nah, karena untuk periksa kehamilan harus booking terlebih dahulu, jadi saat datang di klinik tidak terjadi penumpukan. Datang juga sesuai jadwal yang sudah ditentukan saat menerima balasan WA dari admin klinik.
Seperti biasa, sebelum bertemu dengan dokter akan ada periksa Berat Badan, Cek Tensi, sama ditanya keluhan. Jangan lupa bawa buku pink KIA ya, supaya Dokter Estya bisa baca riwayat kehamilan kamu.
Seperti biasa, sebelum bertemu dengan dokter akan ada periksa Berat Badan, Cek Tensi, sama ditanya keluhan. Jangan lupa bawa buku pink KIA ya, supaya Dokter Estya bisa baca riwayat kehamilan kamu.
Gak begitu lama kok, kalau sesuai jam kedatangan di klinik gak sampai 1 jam sudah selesai konsultasi dengan dokter.
Dokter Estya lembut banget ngomongnya, kaya keibuan gitu. Kebetulan alat USG di klinik ini baru dan bisa melayani pemeriksaan USG 4D. Tapi, waktu itu aku gak tau kalau bisa 4D, dan karena masih baru jadi dikasih tau sama perawat di depan kalau hasil USG gak bisa dicetak.
Meskipun gak bisa dicetak, Dokter Estya tetap menjelaskan satu per-satu mulai dari lingkar kepala, detak jantung, sampai tampilan tangan dan kaki yang terlihat. Cuma penjelasannya gak se-detail Dokter Obgyn-ku yang di Jakarta.
Meskipun gak bisa dicetak, Dokter Estya tetap menjelaskan satu per-satu mulai dari lingkar kepala, detak jantung, sampai tampilan tangan dan kaki yang terlihat. Cuma penjelasannya gak se-detail Dokter Obgyn-ku yang di Jakarta.
Saat itu posisi janinku melintang, tapi gak dijelasin pas lagi diperiksa pakai USG. Jadi, cuma dikasih catatan gitu, walaupun gak begitu urgent tapi namanya bu-ibuk ya maunya detail (banyak maunya).
So far, aku lebih nyaman dengan dr. Estya Dewi ini dibanding dr.Shinta karena beliau lebih banyak ngomongnya dan mau dengerin keluhan. Oh iya, waktu periksa USG ini aku mulai merasakan tangan kebas atau CTPS (nanti aku cerita juga yah).
Tapi, respon beliau waktu itu bilang wajar karena lagi hamil. Meskipun dibilang wajar, tapi tangan kebasku makin parah sampai dua bulan lebih. Baru terasa mendingan setelah resign karena aktivitas tangan berkurang, hihi.
So far, aku lebih nyaman dengan dr. Estya Dewi ini dibanding dr.Shinta karena beliau lebih banyak ngomongnya dan mau dengerin keluhan. Oh iya, waktu periksa USG ini aku mulai merasakan tangan kebas atau CTPS (nanti aku cerita juga yah).
Tapi, respon beliau waktu itu bilang wajar karena lagi hamil. Meskipun dibilang wajar, tapi tangan kebasku makin parah sampai dua bulan lebih. Baru terasa mendingan setelah resign karena aktivitas tangan berkurang, hihi.
FYI untuk Biaya periksa USG 2D (tidak di-print) + konsultasi di Klinik dr. Estya Dewi W, Sp.OG hanya 125.000.
Terakhir aku mau periksa USG di klinik ini tapi balasan WA dari admin diarahkan ke Rumah Sakit Siloam Jogja dan Rumah Sakit Pratama Jogja. Katanya sih karena menunggu alat USG yang baru, jadi klinik dokternya tutup, huhu sayang banget padahal termasuk murah looh.
Itu dia sharing pengalamanku periksa kehamilan di Jogja, sekarang sih tinggal nunggu HPL di Jakarta. Kebetulan mau lahiran di Jakarta, semoga persalinan nanti lancar amiin. Nanti aku sharing juga periksa kehamilan di Jakarta ya. See you!