Mudahnya Cara Kirim Sampah ke Waste4Change, Mengelola Sampah Dengan Mengirim Paket
Cara kirim sampah ke Waste4Change dengan mengirim paket? Gimana itu ceritanya? Jadi, gak perlu dibuang cuma-cuma ke tong sampah atau menunggu tukang sampah mengambil tumpukan sampah yang ada di rumah?
Pernah gak terlintas, dalam sehari secara individu bisa seberapa besar menghasilkan sampah? Saya pribadi, dalam satu hari yang pasti menghasilkan sampah yaitu sisa bahan makanan, sisa minyak jelantah, kemasan berbagai makanan, dan kemasan berbagai produk rumah tangga.
Sampah tersebut belum terhitung kalau ada barang elektronik yang sudah rusak, produk skincare atau makeup kadaluarsa atau habis pakai, dan sisa-sisa kemasan paket endorsement yang menumpuk.
Indonesia Darurat Sampah, Solusinya Kesadaran Masyarakat Mengelola Sampah Bertanggung Jawab
Dulu saya pernah melakukan penelitian tesis yang mengangkat isu sampah rumah tangga. Dari hasil penelitian saya memang menunjukkan, solusi utama dalam mengatasi permasalahan sampah harus dimulai dari kesadaran masyarakat terlebih dahulu.
Bisa terlihat disekitar kita, sudah tersedia wadah sampah terpilah di berbagai fasilitas publik, hanya segelintir orang yang sadar untuk memilahkan sampah sesuai wadahnya. Selebihnya? Paradigma masyarakat masih menganggap sampah adalah barang tidak terpakai dan harus dibuang.
Mari kita lihat berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2022. Faktanya, Indonesia menghasilkan 19,45 juta ton timbulan sampah, dan 39,63% berasal dari rumah tangga.
Presentase paling tinggi diantara timbulan sampah dari perniagaan, pasar, kawasan, fasilitas publik, perkantoran, dan lainnya. Sebenarnya mayoritas timbulan sampah merupakan jenis sampah organik dari sisa makanan. Jenis sampah organik tersebut bisa dilakukan pengelolaan secara bertanggung jawab, melalui pengomposan, pengolahan menjadi eco enzyme, atau pemanfaatan lubang biopori.
Sayangnya, masyarakat belum tergerak untuk melakukan pengelolaan sampah bertanggung jawab dari sumbernya.
Begitu juga dengan saya, meskipun sudah sadar tapi belum ada komitmen untuk memilah sampah. Padahal saya sudah ter-edukasi dengan baik mengenai isu pengelolaan sampah. Adanya fasilitas pendukung seperti pengangkut sampah yang memang terpilah, dan penyelenggara pengelolaan sampah yang sulit terjangkau, menurut saya menjadi penghambat utama untuk mulai mengelola sampah bertanggung jawab.
Lantas, bagaimana cara mudah untuk mengelola sampah rumah tangga dengan baik? Menurut saya, lakukan hal yang paling mudah dan mampu dilakukan secara mandiri di rumah. Satu hal kecil yang kita lakukan secara konsisten, saya percaya akan memberikan dampak mengurangi jumlah timbulan sampah di Indonesia.
Mengelola Sampah Bertanggung Jawab Bersama Waste4Change
Jika belum mampu mengelola jenis sampah organik secara mandiri, solusi mengurangi pemakaian plastik, memilah sampah anorganik, dan mengelola sampah anorganik yang terpilah kepada pihak penyelanggara pengelola sampah adalah cara termudah.
Adanya perkembangan teknologi digital turut membantu mewujudkan Indonesia Bebas Sampah secara perlahan. Salah satunya, Waste4Change adalah penyedia layanan pengelolaan sampah holistik melalui pengembangan ekonomi sirkular.
Dengan salah satu service Send Your Waste dari Waste4Change, kita bisa mengirimkan hasil sampah anorganik terpilah. Selanjutnya, sampah terpilah tersebut oleh Waste4Change akan didaur ulang.
Layanan Waste4Change ini memberikan kesempatan kita secara personal untuk ambil bagian menyelematkan lingkungan dari permasalahan sampah.
Bagaimana caranya? Simak tahapan cara kirim sampah ke Waste4Change berikut ini.
Langkah-Langkah Cara Kirim Sampah ke Waste4Change
1. Kumpulkan Sampah Anorganik
Sampah yang akan dikirim ke Waste4Change adalah jenis sampah anorganik. Jika belum terbiasa memilah sampah, kamu bisa kumpulkan produk di rumah yang sudah kosong/ kadaluarsa, kardus, kaleng makanan/minuman, styrofoam, kertas, kemasan UBC, dan botol plastik atau kaca.
2. Pilah Sampah
Setelah sampah terkumpul, pisahkan berdasarkan kategori material. Untuk kategori sampah yang diterima Waste4Change seperti gambar berikut ini.
Jika ada label kertas pada kemasan, bersihkan label tersebut dan pisahkan. Namun, kalau mengalami kesulitan tidak perlu dibersihkan.
3. Cuci Sampah Hingga Bersih
Cuci seluruh kemasan sampai bersih, tujuannya untuk mencegah penyakit yang bisa menyerang operator Waste4Change.
4. Keringkan Sampah
Pastikan sampah dalam keadaan kering, tidak basah, atau lembab sebelum dikemas dalam kardus.
5. Kemas Sampah
Kemas sampah yang sudah bersih dan kering sesuai jenisnya, untuk kaca dikemas dengan honeycomb warp atau kertas agar tidak mudah pecah.
6. Kirim Sampah Melalui my.waste4change.com
Cara kirim sampah ke Waste4Change terlebih dahulu harus memiliki akun pada platform my.waste4change.com, ikuti langkahnya berikut ini.
- Lakukan registrasi atau daftar pada platform my.waste4change.com
- Pilih kirim sampah dan aktifkan notitifkasi lokasi
- Klik berikutnya untuk memilah mitra Waste4Change terdekat atau mitra yang lebih lengkap menerima sampah terpilah
- Isi kategori material sampah yang akan dikirimkan
- Pilih Jasa Pengiriman dan isi detail paket
- Dapatkan Kode Transaksi "SYW****"
7. Tulis Kode SYW Pada Paket
Setelah mendapatkan kode SYW, tulis kode transaksi tersebut pada paket yang akan dikirimkan. Kode ini bertujuan untuk mempermudah operator dalam pencatatan sampah.
Pengalaman Kirim Sampah Skincare ke Waste4Change
Kebetulan sampah wadah skincare dan kemasan bekas paket endorsement sudah menumpuk di rumah. Kali ini saya mencoba pertama kalinya mengirim botol kosong skincare dan makeup ke Waste4Change. Pengalaman pertama saya ini ternyata berhasil mengumpulkan satu kardus air mineral ukuran 600mL, banyak juga ya?
Sebetulnya sangat mudah menerapkan pengelolaan sampah rumah tangga bertanggung jawab, sayangnya terkadang kita selalu menunda untuk "beraksi". Ketika terlanjur menumpuk, lalu ketika sudah merasa risih, tanpa berpikir dampaknya langsung memindahkan sampah tersebut ke tempat sampah yang ujungnya hanya tertimbun secara percuma di TPA.
Kalian bisa mengikuti langkah kecil dari yang saya lakukan ini! Cukup meluangkan waktu 20 menit saja dalam satu bulan, mulai dari mengelola sampah anorganik dari rumah. Yah, minimal wadah skincare dan makeup, atau produk rumah tangga seperti sabun, pasta gigi, kemasan susu UBC, kertas, dan kardus.
Oh ya, tidak semua mitra menerima material jenis sampah anorganik. Berdasarkan pengalaman saya, ketika memilih mitra terdekat ternyata tidak ada pilihan material "kaca", akhirnya saya langsung memilih RPM Waste4Change Bekasi.
Nah, jika lokasi rumah kamu dekat dengan RPM Waste4Change Bekasi bisa langsung mengantar sendiri. Poin plusnya, minyak jelantah yang ada di rumah bisa langsung kamu berikan di RPM ini. Jujur, minyak jelantah ini masih menjadi PR untuk saya kelola. Sebab, tidak semua Bank Sampah atau tukang sampah sendiri mau menerima minyak jelantah.
Kalau merasa berdosa dan bingung dengan sampah kemasan botol skincare yang menumpuk di rumah, kirim sampah ke Waste4Change jadi solusi paling mudah! Yuk, ikut langkah baik ini untuk mewujudkan Indonesia Bebas Sampah.