Bekerja sebagai freelance gado-gado yang semua pekerjaan saya ambil, membuat saya harus aktif selama 24 jam non stop, biasanya saya hanya sempat tidur 2-4 jam diatas jam 2 pagi. Freelance gado-gado seperti apa sih?.

Respon teman saya langsung bilang "itu maah kamu kena gejala mata kering, lengket itu berarti mata sepet, lelah itu mata pegel, terus sampai berair itu mata perih, udah langsung ke apotek beli Insto Dry Eyes, coba dulu kalau tidak mereda baru ke dokter mata, itu pertolongan pertama gejala mata kering"

2 Kandungan Zat Aktif sebagai Pelumas dan Pembunuh Bakteri

4 Alasan Pilih Insto Dry Eyes untuk Kesehatan Mata

Terdaftar BPOM dan Bersertifikat Halal

Meraih Penghargaan, Terbukti Kualitas dan Kredibilitasnya

Harga Terjangkau

Kemasan Praktis sangat Travel Friendly

Review Menggunakan Insto Dry Eyes untuk Atasi Mata Kering

Sebelum sampai pada titik itu, saya sendiri hidup di "aaah bodo amat lah ini kan gaji dari hasil kerja keras selama sebulan, dan apa yang saya mau baru bisa direalisasikan sendiri dari hasil gaji ini". Sepertinya perasaan itu juga akan menghantui ke semua Freshgraduate seperti saya 3 tahun yang lalu.

Hasil gaji sebulan habis begitu saja karena hidup hedon, beli barang berlebihan yang tidak butuh-butuh banget. Hasil tabungan akhirnya sedikit dan akhirnya habis untuk memenuhi kebutuhan pokok, salah satunya bayar kuliah jenjang magister seperti tahun lalu.

Lebih menyeramkan lagi, belum sadar dan enggan belajar investasi. Pokoknya gaji habis untuk hidup di hari itu, kalau gaji untuk sebulan maka sebulan itu benar-benar habis, miris gak sih?. Investasi saya baru sekedar pendidikan, belum berupa nominal uang atau properti, terus gimana masa depan saya?. Saya berasa ditampar ketika merenung, sampai pada titik itu saya mulai membuat "Financial Journal Plan".

Financial Journal Plan ini membantu saya untuk belajar disiplin memilah-milah kepentingan pengeluaran selama sebulan. Istilahnya sih melatih membuat anggaran, yang tadinya gaji saya habiskan tanpa berpikir berapa nominal pengeluaran, dengan membuat Financial Journal Plan di buku Bullet Journal, akhirnya saya belajar dan bijak kelola keuangan.

Poin apa saja sih dalam Financial Journal Plan?. Setidaknya saya membuat 5 point, yaitu.

• Fixed Income
• Fixed Expense
• Manage Expense
• Wishlist
• Wishlist Saving

Biasanya saya membuat Financial Journal Plan di awal bulan sekaligus Bullet Journal bulanan. Sudah buat Financial Journal Plan ternyata belum efektif, kenapa?. Jaman serba digital, saya sendiri jarang bawa cash dan lebih sering bayar lewat sistem online yaitu aplikasi di smartphone. Apa yang sudah saya anggarkan di Journal Planning selalu terlewat, sedih kan?.

Nah, untuk itu saya juga membutuhkan suatu aplikasi online yang bisa mengatur keuangan dari gaji saya dengan mudah. Bukan hanya mengatur keuangan, tapi juga suatu aplikasi yang punya fitur seperti perbank-an, bisa transfer ke seluruh Bank, bisa top up segala jenis aplikasi online, bisa bayar tanpa kartu kredit, bisa nabung dan investasi juga. Fitur-fitur seperti perbank-an itu akhirnya saya dapatkan di "Jenius".

Memangnya Jenius bukan Bank?. Jawabannya, Jenius ini ya Bank, hanya saja sistemnya ini menerapkan sistem digital, tidak perlu khawatir dana yang tersimpan di Jenius akan hilang, karena Jenius ini merupakan aplikasi Bank digital yang diluncurkan oleh Bank Tabungan Pensiun Negara, salah satu BUMN kebangaan Indonesia. 

Buka Rekening di Jenius, Tanpa Antri dan Ribet

Untuk anak millenial seperti saya yang serba digital ini pastilah berbahagia dengan adanya aplikasi Jenius di smartphone. Pertama kali daftar di Jenius ternyata langsung bisa buka rekening secara online. Modalnya cukup upload KTP dan foto Selfie, tidak sampai 10 menit akun Jenius kita sudah aktif, dan bisa langsung mencoba fitur-fitur yang ada di Jenius.

Nah, untuk lebih mudah lagi menggunakan semua fitur di Jenius, saya akan berikan 4 Tips Jenius Atur Gaji Bulanan hanya dengan Smartphone. Tips ini bisa juga kamu terapkan, gak mau kan seperti saya yang dulu kerjaannya menghabiskan gaji?. Yuk, simak 4 Tips jitu dari saya.

Siapkan Anggaran

Sebenarnya sama seperti membuat Financial Journal Plan yang tertulis di buku, bedanya anggaran yang telah dibuat bisa langsung saya pisahkan sesuai jenis kebutuhannya di 3 jenis kartu Jenius yang berbeda, entah itu untuk pengeluaran pokok seperti Fixed Expense atau untuk saving money. Nah, simak simulasinya dulu dibawah ini, ya!.

Anggaran yang saya buat ada kebutuhan pokok dan sekunder, untuk kebutuhan pokok seperti transportasi, tagihan listrik dan wifi, dan makan saya pisahkan di x-card Jenius. Hebatnya lagi x-card Jenius ini bisa dibuat 3 jenis yang berbeda. 3 jenis X-Card saya yang bisa kamu tiru juga seperti ini.

• X-Card untuk semua jenis aplikasi online, entah itu transportasi maupun e-commerce (sekaligus untuk bayar tagihan listrik dan wifi)
• X-Card untuk Ibu saya
• X-Card untuk Dana Darurat

Sedangkan untuk Jenius e-card ini tidak sering saya gunakan, kebetulan saya tidak berlangganan aplikasi berbayar dengan kartu kredit. Untuk kamu yang ingin berlangganan tapi tidak ingin buka layanan kartu kredit di bank, kamu bisa manfaatkan e-card Jenius.

Nah, untuk jenis m-Card Jenius ini tidak saya gubris sama sekali, kartu ini biasanya saya sebut kartu induk. Dari saldo sisa yang sudah saya pisahkan ke x-Card dan e-Card, saya simpan di m-card, dan sebisa mungkin tidak saya bawa kemanapun. Kartu m-card ini juga bisa saya gunakan ketika traveling keluar negeri, karena untuk tarik tunainya mudah banget.  Jadi, untuk kebutuhan sehari-hari saya hanya mengandalkan x-card. Sebisa mungkin hidup sesuai dana yang telah dianggarkan di awal bulan, kalau bisa sih ada lebihnya.

Lunasi Cicilan atau Tagihan Terlebih Dahulu

Setidaknya di awal bulan saya sesegera mungkin untuk membayar tagihan atau hutang terlebih dahulu, dilengkapi juga mengisi keperluan sehari-hari seperti transportasi online, dan hiburan nonton yang biasanya saya jatah satu bulan sekali.

Bayar Tagihan

Adanya Fitur Send It di aplikasi Jenius memudahkan saya untuk membayar tagihan listrik dan internet sesegera mungkin, tanpa mengantri dan ribet. Selain bisa digunakan untuk bayar tagihan listrik, internet, air, asuransi, e-commerce dan kartu kredit, fitur Send It juga bisa digunakan untuk transfer tanpa menyebutkan nomer rekening yang sulit dihafal, cukup dengan $farhatimardiyah saya bisa mengirim atau menerima transfer uang dari sesama jenius. Jangan khawatir, kamu juga tetap bisa mengirim atau menerima transfer dari akun Bank lain.

Tagih hutang

Fitur Pay Me dan Split Bill Jenius juga membantu saya dan teman-teman untuk melunasi hutang dan patungan ketika jalan atau nongkrong bareng di Mall. Fitur Pay Me biasa saya gunakan untuk menagih hutang ke teman melalui smartphone tanpa harus ketemu langsung, caranya cukup mudah hanya kirim nominal hutang dengan $cashtag, nomor handphone maupun alamat email, kemudian saya hanya perlu memantau dari aplikasi Jenius apakah sudah terbayar atau perlu lakukan reminder. 

Begitu juga dengan Split Bill, saya bisa membagi secara manual patungan makanan maupun patungan kado ke sesama Jenius dengan $Cashtag, atau dengan nomor handphone atau alamat e-mail ke yang belum pakai Jenius.

Adanya fitur Jenius Pay, tidak membuat saya khawatir $Cashtag disalah gunakan, karena Jenius Pay dilengkapi dengan 3 parameter keamanan. Setiap permintaan pembayaran akan dilengkapi dengan timer yang menandakan maksimum periode notifikasi Jenius Pay ditampilkan di dalam aplikasi Jenius, sekaligus sebagai batas waktu pengguna bisa mengkonfirmasi permintaan pembayaran. Saat ini, durasi yang ditentukan adalah 10 menit.

Top-up Saldo

Fasilitas di Aplikasi Jenius memang lengkap, sampai Top-Up saldo untuk berbagai aplikasi online disediakan oleh Jenius. Top up saldo ini biasanya saya memanfaaatkan fitur e-wallet, dimana saya bisa melakukan top up dengan nominal fleksibel mulai dari Rp 10.001 dan menambah atau mengatur hingga 10 e-wallet tanpa pikir panjang. 

Lebih mudah dan cepat dengan Jenius Keyboard

Paling ribet kalau sedang melakukan chatting dengan teman dan meminta informasi nomer rekening saya atau teman lain, ribetnya harus menutup aplikasi dan membuka aplikasi yang lain. Tapi, dengan Jenius Keyboard melakukan transfer uang, menagih hutang teman dan mengirim informasi rekening lain bisa dilakukan tanpa menutup aplikasi.

Jenius keyboard ini hanya tersedia di Android. Fitur ini bermanfaat banget kalau kamu pelaku bisnis online ataupun Bendahara di organisasi maupun komunitas seperti saya ini. 

Pisahkan Uang Pengeluaran dan Tabungan maupun Investasi

Sebelum mengenal Jenius, saya sama seperti yang lain memisahkan uang dengan rekening yang berbeda. Selain ribet, beban administrasi masing-masing bank juga merugikan saya karena uang terus berkurang bukan bertambah. 

Nah, karena saya sudah memisahkan uang di awal bulan pada saat menyiapkan anggaran, dana yang aktif tersimpan di m-card bisa saya tabung sesuai impian yang saya butuhkan, gak perlu lagi saya memisahkan uang tabungan di rekening yang berbeda. 

Tabungan Jangka Panjang dan Pendek

Untuk menabung dalam waktu jangka pendek dan panjang, Jenius memiliki 3 fitur save yaitu Flexi Saver, Dream Saver dan Maxi Saver. Untuk uang tabungan yang bisa saya tarik sewaktu-waktu saya masukkan ke Flexi Saver, tidak seperti bank pada umumnya karena Flexi Saver, Dream Saver ini setara dengan deposito yang memiliki Bunga 5% p.a tanpa saldo minimum, banyak untungnya kan?.

Nah, untuk keinginan jangka panjang dan pendek contohnya seperti traveling, menikah, rumah, bahkan umroh, uang tabungan saya simpan di Dream Saver. Selain bisa menentukan sendiri jumlah yang ingin ditabung, saya juga bisa memilih tanggal impian tercapai dan besar setoran otomatis dan periode penyetorannya. Kalau ada keperluan mendesak dan prioritas lain saya bisa menunda atau berhenti, ketika sudah menunda juga bisa dilanjutkan kembali. 

Tabungan jangka panjang contohnya untuk investasi dalam properti, modal bisnis, atau tabungan pendidikan bisa menggunakan Maxi Saver dengan Bunga yang lebih besar yaitu Bunga 6,5% p.a. Kalau fitur ini saya tawarkan ibu untuk menyimpan dana pendidikan perkuliahan adik saya yang biasanya ditabungkan melalui deposito di bank komersil. Kelebihan dari Maxi Server Jenius, tabungan sejenis deposito ini bisa dibuat sebanyak mungkin, bisa memilih jangka waktu antara 1 s/d 12 bulan dan bebas menentukan periode perpanjangan.

Bandingkan Anggaran dan Kenyataan

Pentingnya membandingkan anggaran dan kenyataan adalah untuk mengetahui kalau ada pengeluaran yang tidak efektif dan kedepannya bisa diperbaiki, untuk mengetahui juga apakah yang dikeluarkan lewat anggaran atau tidak, kalau sudah bisa menganalisa nantinya kita bisa saving uang lebih besar.

Beruntungnya, Jenius memiliki fitur control yang bisa mengatur saldo kartu sesuai kebutuhan. Dengan Jenius, saya dapat mengatur limit belanja dan penarikan harian untuk masing-masing kartu Debit Jenius melalui fitur Center Card, begitu juga kalau ada saldo berlebih uangnya bisa refund dan dikembalikan ke saldo aktif, sebaliknya kalau kurang bisa di top up untuk menambah saldo.

Untuk mengetahui besarnya pengeluaran secara detail saya tidak perlu lagi keluar rumah dan mencari ATM atau mengantri di Bank, cukup memantau history transaksi di aplikasi Jenius dengan fitur In-Out melalui lakukan pencarian berdasarkan besar transaksi, kategori transaksi, rentang waktu transaksi dan tipe transaksi.

Nah, untuk lebih lengkapnya supaya saya bisa membandingkan anggaran dan kenyataan pengeluaran, saya memanfaatkan fitur e-statement Jenius. Seluruh catatan transaksi keuangan yang dilakukan di Apliksi Jenius maupun kartu Debitnya langsung dapat di download dari fitur Statement dalam aplikasi Jenius.

Biasanya harus antri di Bank untuk cetak rekening koran, dengan satu genggaman aplikasi Jenius benar-benar memudahkan saya bukan hanya mengatur keuangan tapi juga menganalisa keuangan saya, tujuannya sih supaya lebih efektif kan jadi tidak seenaknya menggunakan uang diluatrkebutuhan pokok.

Itulah 4 tips Jenius atur gaji Bulanan dari saya, selama 6 bulan ini sudah saya terapkan, hasilnya saya jadi disiplin menggunakan uang gaji dan hanya belanja sesuai kebutuhan dengan dana anggaran yang sudah saya pisahkan di x-card. Hasil yang paling efektif saya rasakan adalah tabungan saya yang disimpan di Flexi dan Dream Saver sama sekali tidak menunjukkan hilangnya biaya karena adanya biaya administrasi.

Setelah lulus memang saya belum sama sekali menjajaki pekerjaan yang begitu terikat dan sangat monoton, duduk di kursi dan depan laptop atau di laboratorium karena basic saya adalah kimia murni. Saat ini saya sudah bekerja sebagai tenaga konsultan sebuah Perusahaan Jasa Pertambangan, tapi saya tidak pernah bekerja seperti pegawai yang lain dengan rutinitas jam 08.00-16.00 di kantor.

Pekerjaan saya lebih mobile, bisa dibawa ke rumah atau bisa dikerjakan ketika saya berada di luar kota. Selain sebagai tenaga konsultan, saya juga sebagai freelancer blogger. Kedua pekerjaan tersebut buat saya sangat nyaman, karena saya tidak perlu datang ke kantor melalui kemacetan, dan sesuai passion.

Enak ya bisa mobile kerjanya?

Tidak sepenuhnya santai dan enak seperti yang dilihat teman-teman saya, karena pekerjaan saya semua bergantung pada perangkat yang saya punya, salah satunya laptop yang merupakan alat perangkat kerja utama saya.

Kalau sedang banyak deadline, saya harus bekerja multitasking, otomatis laptop saya harus membuka banyak folder dan software. Kadang, saya sedang mengerjakan laporan perusahaan yang harus membuka PDF, Ms. Excel, dan Ms.Word secara bersamaan lalu harus buka Google Chrome juga untuk mengerjakan deadline kerjasama menulis dengan brand, muncullah drama pekerjaan.

Tidak hanya karyawan di kantor loh yang punya drama seputar dunia kerjanya, pekerja mobile juga punya drama sendiri.

Ya itu, ketika buka banyak folder tiba-tiba laptop saya jadi super lambat, maklum RAM-nya kecil dan standarnya tidak bisa bekerja secara bersamaan, kalau mau mengerjakan laporan di Ms.Word dan PDF tidak bisa disambi yang lain, bisa sih tapi akhirnya nanti jadi super lambat, butuh kesabaran banyak.

Apasih laptop idaman pekerja mobile seperti saya? Jawabannya ya laptop itu harus ringan, kerjanya cepat, fleksibel dibawa kemanapun, mudah operasionalnya, dan tahan banting. Kenapa kategorinya harus kelima jawaban tersebut? Coba simak yuk, pasti kamu yang pekerja mobile setuju sama pendapat saya.

Pekerja mobile seperti saya akan selalu membawa laptop kemanapun, bahkan ketika traveling pasti akan membawa Laptop, kalau tiba-tiba ada kerjaan mendadak tidak bawa laptop bisa repot. Apalagi tipe minimalis dan super simpel seperti saya ini lebih suka menggunakan tas ransel kecil ketika traveling, rasanya laptop akan jadi prioritas kedua setelah bawa pakaian yang lebih wajib. Itu karena laptopnya super berat dan besar yang membuat beban tas jadi lebih besar, duh gak nyaman banget.

Begitu juga ketika mengurus perijinan di Kantor Pemerintahan seperti saya yang harus bolak-balik dari kantor satu ke kantor yang lain, pasti lebih nyaman dan fleksibel kalau membawa tas kecil. Kadang saya suka malas bawa laptop, walaupun sebenarnya laptop saya Asus E202S Series ini sudah cukup enteng tapi belum tahan banting, takut kan kalau saya bawa kebanting-banting diperjalanan, bisa-bisa LCD pecah dan mati total.

Kalian gitu juga tidak seperti saya? Saya merasakan banget kalau laptop berat dan tidak tahan banting itu bikin pekerjaan saya jadi lebih terhambat.

Ini yang sering saya terjadi pada saya, tiba-tiba ada message dari bos "Mba, ini tolong kirim surat ke kantor x, mba.. tolong bikin laporan triwulan nanti malam feedback ke saya ya.."

Super tiba-tiba, kadang saya lagi tidak bawa laptop atau sudah buka laptop ternyata jaringannya tidak lancar jadi tidak bisa download file profile perusahaan yang cukup besar. Itulah alasannya, pekerja mobile harus punya laptop dengan koneksi jaringan stabil.

Sebelum saya ganti Laptop Asus series A202, laptop saya super besar dan berat ditambah tidak bisa lagi menggunakan laptop tanpa sambil di-charge. Kala itu menjadi masa kelam saya, karena semua pekerjaan saya hanya bisa maksimal dikerjakan di rumah, sedih.

Daya tahan baterai tahan lama ini juga bisa mengurangi pemakaian listrik loh, karena kamu cuma mengisi baterai laptop 3-5 Jam dan bisa dipergunakan tanpa sambil kamu charge sampai 8 jam lebih. Ini sih pertimbangan utama saya kenapa harus ganti laptop dan harus punya daya tahan baterai tahan lama, selain bisa fleksibel ya digunakan dimanapun tanpa harus mencolok charge.

Kapasitas storage laptop yang besar merupakan pendukung utama pekerjaan saya sebagai blogger. Pekerja mobile plus blogger menuntut saya harus lebih kreatif membuat desain infografis atau foto yang lebih menarik, apalagi saat ini konten yang lebih menarik adalah berisi video.

Konten yang menarik memang harus didukung dengan desain grafis, nah saat ini pekerja mobile dan kreatif seperti saya memang harus punya skill bisa buat desain grafis menarik atau video yang menarik. Tentunya laptopnya harus didukug dengan software illustator, pasti tau kan software illustator itu tidak ada yang enteng.

Sering kali saya bekerja sampai malam bahkan pagi, saya yang masih satu kamar dengan Ibu kadang harus mengalah mengetik dalam keadaan gelap, maklum ibu saya harus tidur terlebih dahulu, sedangkan saya hanya nyaman mengerjakan semua di dalam kamar. 

Nah, pekerja mobil seperti saya butuh banget laptop dengan keyboard dan touchpad-nya punya lampu LED. Keyboard juga yang nyaman di tekan, tidak butuh tenaga ekstra untuk menekan keyboard sehingga bunyinya lebih keras dan bisa mengganggu orang lain. Memangnya ada laptop yang punya keyboard didukung lampu LED?, jawabannya pasti ada dong!. Penasaran kan Laptop apa sih?

Januari kemarin ASUS telah meluncurkan series ZenBook terbaru, yaa itu jawabannya ASUS Series ZenBook 13 UX333, ZenBook 14 UX433, dan ZenBook 15 UX533, Laptop idamannya para pekerja mobile.

Setelah mempelajari spesifikasi ketiga series Asus ZenBook 13,14, dan 15., pilihan saya jatuh kepada Asus ZenBook 14 UX433, tipe ini paling cocok untuk pekerja mobile seperti saya.  Penasaran tidak kamu, kenapa laptop Asus ZenBook 14 UX433  cocok banget buat pekerja mobile?, simak ulasan spesifikasinya supaya kamu semakin yakin kalau butuh upgrade laptop dengan Series Asus ZenBook terbaru ini.

Ralali.com menyediakan berbagai produk kebutuhan bisnis kamu meliputi kategori pertanian dan makanan, kesehatan, kecantikan, furniture, mesin, bahan bangunan, HoReCa (Hotel, Restoran, dan Kafe), bahkan sampai kebutuhan perkantoran hingga jasa, lengkap sekali bukan?

Awal mula menulis blog, rata-rata Blogger memang menjadikan blog pribadi sebagai ajang curhat pengganti diary buku harian. Saya sendiri mulai menulis Blog di tahun 2009, disaat teman saya yang lain sedang heboh main facebook, friendster, saya sudah asik menulis Blog yang kala itu isinya hanya curhat anak SMA.

Lalu, saya kegiatan menulis Blog akhirnya terus berkembang. Awalnya hanya keisengan curhat, berkembang jadi menumpahkan pengalaman traveling, berkembang lagi menjadi review Skincare atau makanan, berkembang lagi menjadi tempat Content Placement (kerja sama) dengan suatu brand besar.

Akhirnya saya sadar, dengan menulis blog sebenarnya saya sedang merekam jejak digital saya, merekam sebuah portofolio, dan akhirnya menjadi ajang promosi segala keahlian dan pengalaman saya. Lalu, mengapa tidak lebih lanjut memberikan konten yang lebih bermanfaat di blog pribadi ini?

Tahun 2018 lalu menurut saya paling berkesan, karena saya bertemu dengan satu Komunitas Blogger yang saling support dan memicu saya untuk terus lebih baik lagi. Mulanya menulis blog ini hanya sekadar iseng tidak mementingkan isi konten blog yang informatif maupun bermanfaat untuk pembaca blog saya, setelah bergabung dengan Komunitas Blogger membuat saya terpicu lebih baik lagi mengembangkan blog ini.

Selain itu, ada kejadian berharga dan membuat saya terkejut. Akhir tahun, tepatnya di Bulan September saya dihubungi lewat email untuk ditawarkan sebuah pekerjaan. Sayapun kaget, padahal saya tidak sedang mengirim sebuah Curiculum Vitae (CV) atau pekerjaan, ternyata yang merekrut saya mengetahui profil saya dari Blog pribadi ini. 

Kejadian tersebut membuat saya terharu dan bangga, ternyata menjadi Blogger ini banyak manfaat dan terus mengembangkan diri saya dari Nol. Karena kejadian pengalaman tersebut juga menjadikan tahun 2018 sangat spesial buat saya.

Saya memang belum menjadi seorang profesional Blogger dan Fulltime Blogger, hitungannya masih sekadar keisengan. Tapi, mulai tahun 2018 saya mulai serius mengurus dan mengembangkan Blog ini. Tak terduga, usaha saya untuk mengembangkan Blog ini dimulai dari memberikan informasi Profil yang informatif, tulisan yang informatif dengan sedikit trik SEO, memberikan konten yang lebih bermanfaat, usaha-usaha tersebut memancing rezeki tersendiri untuk saya.

Direkrut Kerja Berkat Rekam Jejak Digital Tulisan di Blog

Perekrut mulanya mengirimkan saya email untuk menawarkan kerja sebagai "Konsultan Tenaga Ahli Lingkungan". Perekrut tersebut mengetahui saya dari Blog pribadi saya, tentunya mengetahui dari isi Profil saya yang menjelaskan saya seorang Magister Ilmu Lingkungan. Oleh karena itu, penting sekali di Profil kalian mengenalkan diri "siapa kalian dan background kalian itu apa?"

Profil juga bisa diberikan berupa portofolio karya kalian selama ini, bisa berupa juara lomba blog atau juara apapun. Portofolio ini bisa bermanfaat untuk mempromosikan diri kalian, akhirnya bisa terbaca di mesin pencarian google ketika seseorang membutuhkan karyawan.

Awalnya saya memang tidak begitu mempermasalahkan, apakah saya Blogger atau bukan?. Ya, karena itu niatnya saya hanya sekadar iseng meluapkan hobbi. Mulai tahun 2018 ini saya memberanikan diri menunjukkan diri saya adalah seorang Blogger, dan menjadikannya sebagai profesi walau hanya sekadar freelancer.

Gimana caranya branding "Blogger?". Caranya melalui aktif di berbagai sosial media, gabung satu komunitas Blogger, menambahkan profil "Blogger" di berbagai aplikasi pencari kerja seperti Jobstreet, Linkeid, dan lain-lain.

Pertengahan tahun 2018 menjadi special sekali buat saya, karena setelah Branding menjadi "Blogger" , akhirnya rezeki satu-persatu datang. Rezeki dari seorang Freelancer Blogger yaitu datang suatu revent untuk review ataupun kerja sama menulis.

Selain itu, saya juga mulai aktif bergabung di berbagai komunitas Blogger. Ternyata komunitas Blogger tidak hanya suatu perkumpulan biasa, disana banyak sekali sharing tentang ilmu dunia Blogging, teknik menulis, teknik SEO, sampai berbagai informasi Job Blogger. 

Serunya lagi, saya bertemu dengan teman yang memiliki satu passion. Kalau bertemu obrolannya nyambung untuk mendiskusikan tentang dunia Blogging. Dari sanalah, kita sebagai Blogger bisa saling tukar informasi dan bisa saling upgrade ilmu dan skill.

Tahun 2018 berakhir, waktunya merenungkan dan evaluasi diri. Saya mulai menyusun goal setting untuk Tahun 2019, khususnya untuk Blog pribadi saya harus berkembang dan tambah bermanfaat isi kontennya. Dari evaluasi dan goal setting saya, terbentuknya suatu Resolusi 2019 untuk dunia Blogging saya.

Slogan saya untuk tahun 2019 adalah "Aku Ada Maka Aku Bermanfaat". Bagaimana caranya agar saya terus bermanfaat?. Jawabannya adalah dengan selalu menabar dan berbagi kebaikan melalui berbagi ilmu yang saya miliki dengan menulis blog, saya terinspirasi dari Bang Nodi melalui tulisan-tulisannya di Blog Pribadinya.

Ini dia, saya punya ilmunya tapi saya belum begitu merasa bermanfaat dengan adanya ilmu Pengelolaan Sampah maupun Lingkungan yang saya peroleh dari jenjang Magister Ilmu Lingkungan. Sebenarnya sudah terpikirkan tahun lalu, tapi karena masih berkutat dengan Tesis akhirnya saya jadi lupa.

Tahun ini saya ingin menambang tulisan dengan membuat journal plan menulis, masing-masing tema akan ditulis sesuai jadwal journal plan saya.

Saat ini Blog saya masih menumpang dengan CMS Blogspot, jadi terlihatnya masih simpel dan belum profesional. Tahun ini saya berniat ingin berpindah ke CMS dengan hosting sendiri atau beli hosting dan mengatur rumah Blog saya sendiri.

Banyak manfaatnya kalau Blog kita sudah selfhosted, salah satunya ya bisa dengan mudah masuk search engine Google. Rezeki jadi lebih mudah menghampiri kan?.

Dari awal menulis Blog memang saya secara otodidak belajar CSS atau HTML sendiri, walaupun masih sendiri tapi untuk mempercantik Blog ini memang tidak belajar ke orang lain. Nah, karena belajar sendiri saya terlalu banyak membuang waktu. 

Waktu saya jadi lebih sering tidur lebih larut karena gemas edit template yang tidak kunjung selesai. Kesalahannya adalah saya tidak atau belum belajar langsung dengan Profesional Blogger yang memang sudah memiliki keahlian untuk otak-atik Blog. Namanya Resolusi harus merubah kebiasaan buruk kan? ya, salah satunya dengan merubah cara belajar

Saya menilai Beauty Blogger ini mudah sekali mendapatkan respon tinggi dari masyarakat. Padahal banyak Beauty Blogger tidak cantik atau mulus seperti artis atau selebgram, tapi dia memiliki percaya diri yang tinggi. 

Tahun ini saya ingin belajar untuk menjadi Beauty Blogger, dengan modal nekat percaya diri dan tutup kuping kanan-kiri yang menilai rendah nantinya. Siap? Harus siap!.

Terakhir saya memiliki impian berbagi ilmu agama yang saya peroleh dari Pesantren. Saya merasa ilmu agama yang saya dapat begitu cepat menguap, ternyata penyebabnya adalah saya tidak kembali membuka dan mengingatnya. Salah satu agar ilmu itu terus nempel adalah dengan cara kamu berbagi, baik dengan mengajar maupun menulis. 

Tahun 2019 ini, saya juga ingin menambang niche sharing ilmu, dimulai dari kajian Fiqh kali ya, atau bisa yang lain.

___________________________________

Resolusi itu berbeda dengan impian, resolusi itu sepertinya sama dengan Goal Setting. Jadi, saya merasa harus berusaha lebih untuk menggapai apa yang sudah saya tuliskan. Doakan ya semoga lancar resolusi tahun 2019 ini.