Cara Menyapih Tanpa Drama, Prosesnya Hanya Perlu Sehari Aja!
By Farhati Mardhiyah - 4:16 AM
Saya punya komitmen, ketika menyapih diusahakan tanpa perlu menakuti anak. Cara menyapih tanpa drama juga sebisa mungkin diterapkan. Ternyata bisa juga kok menyapih tanpa diolesi lipstick merah, atau diolesi jamu pahit. Prosesnya pun cepat banget, saya berhasil hanya dalam sehari saja.
Nah, sebelum saya spill cara menyapih tanpa drama berdasarkan pengalaman, Bunda bisa baca ulasan 4 hal yang harus dilakukan sebelum menyapih.
Ini kondisi anakku ketika belum disapih ya Bunda.
- Tidur harus kelonan nen
- Sering terbangun saat tidur malam atau siang
- Kalau terbangun pasti nangis dan minta nen
- Terbangun bisa 3 kali saat malam hari meskipun usianya sudah lebih dari 1 tahun
Awalnya, saya sempat takut proses menyapih bisa lama dan melelahkan. Soalnya dari kondisi anak saya sepertinya akan sulit berpisah dengan nen-nya. Maka itu, proses menyapih yang saya lakukan tidak instan.
Kalau tidak salah, saya mulai proses menyapih sekitar bulan Maret 2023. Gak langsung tidak boleh nen, tapi perlahan aja sambil melihat kondisi anak. Apa saja sih cara yang saya lakukan? Simak selengkapnya berikut ini ya.
5 Cara Menyapih Tanpa Drama dan Menakuti Anak
Cara yang saya lakukan ini tidak instan langsung dalam 1 hari. Tapi, perlahan aja mulai dari bulan Maret 2023 sampai gong-nya itu di awal Mei benar-benar tidak nen seharian. Eh, hari berikutnya anakku sudah paham tidak minta nen lagi.
Bunda bisa coba lakukan tahapan cara yang saya lakukan berikut ini juga ya.
Sounding Dengan Kalimat Mudah Dimengerti Anak
Pertama yang perlu dilakukan adalah mulai sounding tidak lagi menyusui atau nen. Sampaikan dengan kalimat yang mudah dimengerti anak. Cara ini bisa mempermudah dan mempercepat anak memahami alasan mengapa harus berhenti menyusui.
Dari bulan Maret saya sudah selalu menyampaikan kalimat seperti ini "Qiya nanti kalau udah usia 2 tahun tiup lilin, sudah tidak nen ya, nen-nya habis, nen sudah selesai".
Kalimat seperti yang saya lakukan itu bisa disampaikan kapanpun. Tapi, menurut saya lebih efektif ketika tangki cinta anak sedang penuh. Jadi, anak bisa mendengarkan dengan baik. Biasanya saya menyampaikan pada momen sebelum tidur ketika menyusui, memakai-kan baju anak, dan bermain bersama.
Jangan Segera Menyodorkan Nen Ketika Anak Menangis
Momen ketika Qiya tantrum menangis disapih |
Saat anak belum punya self shooting dan kelola emosi yang baik, menangis adalah cara ekspresi yang paling mudah dikeluarkan anak. Ketika dia mengantuk, lalu rewel menangis tantrum biasanya akan lebih mudah reda setelah menyusui.
Nah ketika mau mulai proses menyapih, saya mulai menawarkan minum air putih ketika anak menangis atau susu UHT. Saya juga mulai menerapkan menenangkan anak dulu, sebelum akhirnya dia meminta menyusui.
Dengan begitu, anak akan mulai belajar self shooting dan memahami emosi kecewa, marah, sedih dengan keinginan yang tidak didapatkan.
Baca juga : Pengalaman atasi anak susah makan
Mulai Mengurangi Intensitas Menyusui
Dari pengalaman saya kemarin, mendekati usia 2 tahun anak malah sering minta nen dengan jeda waktu yang singkat. Mungkin dia merasakan lapar, tapi karena pemahamannya menyusui bisa membuat dia kenyang akhirnya nen adalah solusi terbaik.
Nah, saya mulai mengalihkan anak dengan jadwal bermain yang lebih banyak. Setelah sarapan pagi hingga menjelang tidur siangnya, jadwal hariannya diisi dengan bermain diluar. Dengan jadwal harian yang konsisten, jam menyusui anak hanya saat tidur siang dan tidur malam saja.
Meskipun di tengah siang atau sore bisa tiba-tiba teringat nen, anak saya pasti meminta menyusui. Tapi, kalau sudah asik bermain biasanya sih lupa dan menyusui cuma pas kelonan saja.
Harus Pegang Kendali, Sedikit Tega Saat Melihat Anak Menangis
Setelah melihat kondisi anak yang sudah siap mulai disapih, Bunda harus punya kendali yang kuat. Ketika anak menangis karena tidak bisa menyusui, bahkan sampai tantrum biarkanlah karena dia sedang mengeluarkan emosinya.
Tapi perlu diingat ketika anak menangis, Bunda harus berada dalam penglihatannya alias jangan kabur membiarkan dia sendirian. Adanya Bunda didekat sang anak, dia akan tetap merasakan kehadiran Bunda. Jadi, gak lebih kecewa gitu sudah tidak nen ditambah ditinggalkan ibunya.
Hari pertama disapih, anak saya menangis lebih dari 1 jam dengan menjerit, kakinya menendang di lantai, berputar di lantai. Saya diamkan saja, saat menjerit tidak direspon apapun.
Barulah setelah mereda, saya mulai menawarkan pelukan sambil berbisik pada anak melakukan validasi emosinya seperti "Sedih sudah tidak bisa nen? Maaf ya karena Qiya sudah besar, nen sudah selesai ya. Tapi, umma tetap sayang Qiya, Qiya tetep boleh bobo bareng Umma dan peluk umma ya"
Hari pertama itu, anak saya tidur setelah diayun dalam dekapan. Malam harinya, masih sama kondisinya, menangis tapi tidak separah pas siang harinya, dan tidur minta digendong sambil diayun. Saat terbangun tengah malam pun masih sama, tapi saya tidak langsung menyodorkan nen. Sedikit tega gapapa, biar anak memahami kendali atas Ibunya dalam proses menyapih.
Pastikan Anak Kenyang Sebelum Tidur
Ini penting banget supaya saat tidur anak gak gampang kebangun lagi. Makanan utama harus ADEKUAT, protein hewani, karbohidrat, dan lemak wajib ada di menu utama anak. Artinya 3 kali makan itu harus ADEKUAT ya.
Nah, hari kedua menyapih anak saya memang masih minta nen tapi sudah paham kalau ibunya tidak lagi memberikan nen-nya. Padahal saya memeras ASI didepan anak, dan menawarkan ASI juga dalam dot. Terkejut banget, ternyata respon anak sesuai dengan sounding yang terus saya sampaikan "nen habis ya, sudah selesai, dada neneen".
Saat hari kedua itu juga, anak saya mulai banyak ngemil dan makannya. Iseng lah, sebelum tidur saya memberikan makanan cereal dan susu UHT full cream. Ternyata itu bikin anak saya kenyang, beberapa hari saya coba terapkan memang efeknya dia tidak lagi terbangun saat tidur siang atau malam.
Lalu, di hari ketujuh ini saya coba ganti makanan cereal dengan menu utamanya. Yups, hasilnya sama dengan pemberian cereal, anak saya tidur nyenyak semalaman sampai pagi hari.
Efek tidak menyusu ASI ternyata punya pengaruh banget dengan nafsu makan anak. Setelah disapih, anak saya jadi makin lahap. Badannya pun terlihat lebih berisi dengan cepat, terakhir menimbang itu naik 700gr dalam 5 hari.
Huhu, terharu rasanya karena proses menyapih ini bisa berhasil dalam sehari saja. Dan gak perlu drama pula, sekarang anak saya kelonan hanya dengan dipeluk dan puk-puk saja. Yah, meskipun belum bisa menerapkan sleep training, setidaknya dia bisa lepas dari kelonan nen aja udah hebat banget.
Buat Bunda yang ingin menyapih anak, jangan ragu yaa untuk mempersiapkan mental secara lahir dan batin. Tetap lah yakin dengan kemampuan anak, kalau dia pasti bisa memahami dengan proses kehidupan baru selanjutnya.
Proses menyapih ini juga membantu mengenalkan berbagai emosi pada anak. Dia bisa memahami rasa kecewa, sedih, dan marah saat "nen" yang membuatnya merasa nyaman ternyata harus hilang dalam kehidupan sehari-harinya.
Semangat ya! Semoga 5 cara menyapih tanpa drama yang saya lakukan ini bisa berhasil juga pada kalian bun :)