Selamat pagi untuk para pejuang!
Belakangan ini lagi disibukkan oleh proposal thesis yang tak kunjung rapih dan amburadul mau dirapihin kaya apapun. Jadilah, niat mau branding ini blog ga jadi, mau cek konten yang eror ga jadi, pokoknya mau ngerawat ini blog jadi buyar bahkan 3 tulisan termasuk review film pengabdi setan tahun 80'an akhirnya ga jadi dan basi juga kali kalau dipost sekarang.
Kali ini mau sharing tentang sebuah pilihan. Pernah ga sih kalian kepentok sebuah pilihan? misalnya pilihan 3 calon suami, pilihan nikah atau lanjut studi atau karir, pilihan kerja atau lanjut studi, pilihan kerja di tempat A sesuai passion atau di tempat B sesuai harapan gaji.
Menurut saya ketika kalian berada di umur 22 tahun keatas atau yang sedang membangun karir akan selalu bertemu kepentok pilihan bukan kepentok tiang listrik yang tegak berdiri ya. Iya ga sih? Jadi kangen masa-masa ga mikir banyak tanggungan hidup, masa-masa jalan terus, punya duit buat jalan, punya duit belanja, punya waktu buat jalan, punya waktu buat happy-happy.
Hari sabtu lalu saya kepentok sebuah pilihan. Awalnya iseng nerima tawaran temen buat apply kerjaan di kompas. Jadi apa? jadi reporter portal berita. PD aja apply modal punya blog pribadi dan biasa nulis blog, padahal jurusannya apa malah ngelamar jadi reporter.
Dan ternyata begitu cepat 2 hari setelah apply, saya ditelpon pihak Kompas untuk undangan psikotest. Tanpa persiapan, karena feeling saya "ah paling gampang ga make psikotest" dan feeling itu salah. Ternyata tahapannya sama kaya perusahan lain pada umumnya. Nah ini dia sharing tahapan melewati ujian kerja Reporter di Kompas.
1. Psikotest
Soal-soal psikotestnya menurut saya lebih gampang dari perusahaan lain. Pertama soal mengenai kepribadian (psikologi), kedua sinonim, antonim, padanan kata, ketiga Deret hitung dan arimatika, kelima test logika berupa kubus yang diputer-puter atau puzzle, terakhir ada test kreplin (ini yang paling suka karena saya udah hafal urutan belakang penjumlahan). Untuk durasi test psikotest sampai selesai sekitar 3 jam.
2. Interview User
Mungkin karena reporter penempatan Solo memang lagi dibutuhkan proses pengumuman psikotest cuma 2 hari, dan langsung interview user dan jam interview itu udah jam 7 malam diluar jam kerja. Pada saat saya interview ada 6 interviewer yang didatangkan dari Jakarta, saya kurang paham mereka di bagian apa aja, saya cuma tau ada user bagian bussiness dan bagian editor sains dari kompas.
Ini pertama kalinya saya interview sebagai calon reporter. Biasanya yang ditanya "kamu tau ISO sekiaaan, kamu tau proses QC?" karena pengalamannya interview di Pabrik.
Ga rugi saya suka baca protal berita kaya Tribun (FYI Tribun itu bagian dari kompas), Mojok, dan Tirto, sebelumnya saya juga sudah mencari-cari dan menganalisa portal berita Intisari dan Grid.id karena kebetulan saya apply reporter di Intisari. Nah karena saya sering baca portal berita dan sudah review juga sebelumnya, jadi pas ditanya interviewer saya sedikit tau mengenai isi-isi apa aja yang ada di portal berita atau yang disajikan di portal berita khusunya bagian dari grup kompas.
Tapi lemahnya saya sering baca portal berita yang gosip, dan traveling jadi pas ditanya yang bagian science apa teknologi agak-agak kurang memberikan penjelasannya alias ngasal ngemeng aja. Apalagi pas ditanya pernah atau sering baca portal berita dari luar negeri apa gak, disitu saya jawab jujur enggak. Gara-gara interview ini sekarang saya jadi sering buka portal berita dari luar negri hahaha semua ada hikmahnya.
Pas interview ini juga ditanya punya blog pribadi apa gak, karena saya punya blog pribadi jadi pas interview para beberapa interview buka blog saya di hadapan saya, ekspresinya ada yang senyum, ada yang datar, ada yang bilang review endorse?. Mungkin disini poin lebih kalau punya blog pribadi.
3. Test Medical Check Up
Hasil pengumuman interview ga begitu lama cuma sehari, dan pas dihubungi pihak kompas HP kebetulan saya silent dan saya lagi tidur siang, sampe dihubungin berkali-kali dan mas yang ngehubungin bilang "mba HP emang di silent terus?".
Untuk test MCU disini free, ditanggung dari pihak kompas, jadi kita tinggal datang ke Laboratorium atau klinik yang tertera di undangan test MCU. Kebetulan waktu test MCU kemarin tempatnya di Prodia Solo ga begitu jauh dari UNS.
Test MCU kemarin cuma test screening biasa meliputi test urine, darah, rongten, buta warna, berat dan tinggi badan, tekanan darah dan ditanya riwayat kesehatannya.
Tips untuk melalui test MCU ini adalah minum air putih yang banyak dan istirahat yang cukup, buat yang punya riwayat tekanan darah tinggi jaga pola makannya. Karena saya ga punya riwayat keluhan kesehatan apapun jadi saya PD dan santai aja pas test MCU.
Nah itu dia tahapan seleksi reporter kompas penempatan Solo. Kebetulan saya apply reporter intisari. Pas interview saya sempat ngobrol dengan karyawan grid oto dari Jakarta yang ditugaskan di Solo, ternyata kompas khususnya Grid.id lagi proses extending di Solo, gedungnya pun lagi dibangun di daerah pintu tol keluar Boyolali. Bagian dari kompas seperti Grid, Nakita, dan Intisari sedang extending di Solo, karena itu pihak kompas lagi butuh cepat karyawan baru sebagai reporter di ketiga portal tersebut.
Dari test MCU pagi jam 9, siangnya jam 12 hasil pengumumannya udah keluar bahwa saya lolos dan diundang tanda tangan kontrak plus mulai training di hari Senin tanggal 20 November. Mulailah saya galau karena secepat itu. Berhubungan dengan saya sudah di setting untuk seminar proposal tanggal 28 dan kegiatan training baru selesai di tanggal 30 November. Kegiatan training dilakukan 12 jam/hari dari hari senin-sabtu, otomatis pikiran saya akan terbelah kalau saya ambil pekerjaan ini. Belum lagi pasti pulang saya akan tepar, dan thesis akan terbengkalai padahal saya sudah setting awal Desember ambil data.
Inilah kepentok sebuah pilihan, padahal ini kesempatan saya mulai berkarir di dunia perusahaan sesuai bakat dan passion, tapi karena hidup itu adalah sebuah pilihan dan harus memilih prioritas mana yang harus didahulukan. Hati kecil saya berbicara ragu ambil pekerjaan reporter ini karena pasti akan mengesampingkan tanggung jawab tesis saya. Konsultasi ke Ibu dan teman terdekat hasilnya sama "tesisnya diselesaikan aja dulu, tinggal beberapa bulan lagi". Akhirnya saya merelakan kesempatan saya di Intisari sebagai reporter.
Untuk yang sedang dipentok sebuah pilihan jangan pernah ragu mendengarkan hati kecil kalian, seperti tidak ragunya mobil SN menabrak tiang listrik. Jangan pernah ragu juga akan Janji Allah akan rezeki-Nya yang sudah di plot dan diatur untuk hamba-Nya.
Untuk yang sedang bekerja jangan lupa bersyukur. Bekerja untuk beribadah, mengeluh itu manusiawi, meminta lebih itu manusiawi, asal jangan ikut-ikutan jadi Papa minta saham.
Terima kasih untuk kompas yang memberikan saya kesempatan melewati proses seleksi, dan berat hati saya meninggalkan kesempatan itu.
Jalan hidupmu tidak melulu sama seperti oranglain, maka nikmatilah proses melewati jalan itu, berbahagialah menggapai Cita dan Cintamu |
Semoga tulisan ini bermanfaat,
Selamat pagi