Penggunaan plastik sebagai wadah kemasan di Indonesia memang sulit dihindari. Mengapa?, Jawabannya adalah karena habbit yang terbentuk di Indonesia setelah berkembangnya Industri di Indonesia menyebabkan mudahnya produk-produk hasil Industri terjamah oleh masyarakat secara luas. Tingginya permintaan masyarakat akhirnya menyebabkan Industri mau tidak mau terus mengembangkan, menginovasi produknya, untuk apa lagi kalau bukan bersaing dengan kompetitor lain.
Apa dampaknya?
Dampaknya adalah masyarakat menjadi terbiasa dan terbius dengan kemudahan mendapatkan suatu produk instan, seperti sabun, shampo, makanan instan, minuman dalam kemasan. Padahal kalau kita perhatikan orang tua kita jaman dahulu santai saja tidak menggunakan sabun kemasan tapi pakai lerak contohnya, atau menggunakan besek (kemasan anyaman bambu), rantang untuk wadah makanan.
Habbit masyarakat yakni kemudahan yang didapat akhirnya menurunkan kesadaran mereka untuk peduli terhadap adanya dampak lingkungan dari sampah plastik. Percaya atau tidak, tanyalah orang tua kita atau sekitar kita, apakah mereka tau kemana sampah plastik akan bermuara? apakah mereka tau sampah plastik sulit terurai dan akhirnya bisa mencemari lingkungan. Pasti mereka hanya menjawab tau, tapi belum mengerti bagaimana mulai bertindak untuk menangani permasalahan sampah plastik.
Rumah adalah menjadi tempat edukasi pertama yang akan diterima dan ditangkap oleh kita. Perilaku, sopan santun, dan etika yang baik dapat diperoleh dari lingkungan sekitar utamanya bagaimana kedua orang tua kita memberikan edukasi yang baik lalu lingkungan keluarga dan sekitar mendukung.
Apa yang bisa dimulai dari rumah untuk solusi kelola dan kurangi sampah plastik?
Sediakan Tas Belanja di Rumah
Tidak bisa kita pungkiri, kita masih membutuhkan sandang dan pangan yang masih dikemas oleh plastik. Tapi, kita bisa mulai membeli produk-produk dari Perusahaan yang sudah peduli dengan produk kemasan yang dia hasilkan.
source : @aqualestari |
Contohnya? PT. Danone. FYI Danone sudah mulai menangani permasalahan dampak lingkungan seperti melakukan konservasi sungai, konservasi hutan, dan mendukung program Pemerintah untuk mengurangi sampah plastik melalui meluncurkan smart dropbox yang selanjutnya produk kemasan air mineral dari Danone dilakukan daur ulang oleh perusahaan tersebut.
Tas belanja menjadi solusi untuk mengurangi sampah plastik dari kemasan supermarket, karena plastik berwarna seperti yang tersedia di supermarket atau pasar tradisional sulit untuk di daur ulang kecuali diolah menjadi kreatifitas daur ulang. Kebetulan juga plastik wadah belanja yang tersedia di supermarket dan pasar tradisional tidak bisa dijual oleh bank sampah ke pengepul sampah, ya karena tadi penyebabnya tidak bisa di daur ulang menjadi biji plastik.
FYI jenis plastik yang dapat diolah daur ulang menjadi biji plastik seperti sejenis plastik yang tidak berwarna seperti wadah air minum kemasan dan plastik bening kiloan, biasanya sampah kering itu yang laku dijual oleh Bank Sampah.
Pilah sampah di Rumah
Kesalahan terbesar sistem pengelolaan sampah di Indonesia adalah tidak dilakukannya pemilahan sampah sejak timbulnya sampah di tingkat rumah tangga. Kenapa salah? karena sampah yang terkumpul menjadi satu akan sulit dilakukan pengolahannya.
Bagaimana caranya memilah sampah?
Sediakan wadah terpilah di rumah. adanya wadah terpilah akan membentuk kebiasaan memilah secara perlahan. Wadah terpilah bisa jadi 5 jenis, yaitu : Sampah B3, Daur ulang campuran, Kertas dan Kardus, sampah organik dan Lain-lain. Kalian bisa follow Instagram @dkwardhani untuk mendapatkan desain yang mudah diketahui jenis apa saja yang termasuk Sampah B3, dll.
source : @dkwardhani |
Nah, untuk sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) membutuhkan pengolahan yang tidak sembarangan, karena kalau sembarangan bisa mengeluarkan zat beracun kemudian bisa mencemari air sungai dan tanah. Perlu kalian tau Oli dan Minyak tanah yang lazim kita gunakan dalam keseharian termasuk limbah B3 dan sangat berbahaya. Oleh karena itu, mulai sekarang jangan sembarangan membuang minyak tanah sembarangan di saluran buangan air ya. Kalian bisa menyerahkan limbah minyak tanah salah satunya di Malang yaitu @Jelatantah4change, di Jogja yaitu @minyakjelantahjogja, untuk di Jakarta saya belum menemukan.
Sampah Daur ulang campuran dan Kertas, kardus bisa disumbangkan ke Bank sampah terdekat, nah mulailah peka dengan sekitar untuk mencari tau dimana bank sampah terdekat di wilayah kalian
Sampah organik dipisahkan di ember yang tertutup, usahakan sampah organik bukan dari sisa makanan yang tidak habis ya, sebisa mungkin sayuran yang sudah terolah dimakan habis jangan sampai tersisa. Karena sampah organik yang bisa dijadikan kompos adalah pure sayuran, misal dari sisa kulit buah maupun sayuran. Untuk kepo pengolahan sampah organik kalian bisa follow instagram @zerowasteadventure
Biasakan Bawa Tumblr dan Bekal dari Rumah
Membiasakan bawa tumblr dan bekal dari rumah akan mengurangi pemakaian plastik sekali pakai. Apalagi kalau sekolah maupun ngantor perlu asupan minum air gak cukup hanya 1 botol, kebayang kan kalau dalam sehari harus beli air kemasan 4-6 dikali berapa ratus juta di Indonesia. Belum lagi kalau beli makanan, suka sedih kalau ingat itu walaupun aku juga belum bisa sepenuhnya terbiasa menghindari plastik.
Dengan mulai 3 hal langkah kecil tersebut, kalian sudah meringankan dan membantu petugas pengelola sampah, karena sampah sisa yang akan terangkut akan jauh berkurang. Mulai bijak kelola sampah dari rumah juga membangun circular economy.
Apa itu?
Sistem circular economy berupaya mengenalkan pengelolaan sampah sejak dari hulu sampai hilir. Perusahaan yang mengeluarkan produk kemasan harus berupaya menciptakan desain kemasan yang dapat didaur ulang, sehingga produk tersebut akan memiliki ketahanan nilai ekonomi sampai bisa digunakan berulang melalui proses Recycling (daur ulang), kemudian dapat digunakan kembali (Reuse). Sistem circular economy ini sejalan dengan konsep zero waste, jadi tanggung jawab kelola sampah tidak hanya di hilir, semua terintegrasi untuk saling bertanggung jawab. see?
source: @aqualestari |
Semua akan terasa mudah kalau kita sudah sejak dini teredukasi mengenai kelola dan kurangi sampah plastik. Bijak kelola dengan baik dan benar akan membantu mengurangi pencemaran yang terjadi di TPA (Tempat Pemrosesan Akhir), nah ujungnya akan meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat tentunya kelestarian lingkungan akan terjaga. Ingat, Planet Bumi cuma satu.
Salam,