farhati mardhiyah

Traveling, Kuliner, Review Skincare, Tema Menulis di Blog yang Paling Mudah

By Farhati Mardhiyah - 7:57 AM

Memasuki day 2 challenge dari Blogger Perempuan seperti saya masih semangat sahabat. FYI, saya itu sedang mengikuti 30 Day challenge dari Blogger Perempuan Network. Tujuannya sih supaya konsisten nulis, dan performa blog ini jadi lebih baik, kita liat yaa bagaimana perkembangannya.

Traveling menjadi sebuah perjalanan yang kelak kita akan selalu ceritakan kepada siapapun
Semeru, 2014

Day 2 ini tema dari BPN adalah Tema apa yang paling disukai?

Saya bisa langsung jawab temanya adalah hal-hal yang sudah saya lakukan lalu diceritakan dan tuangkan di blog ini, yaa itu tema itu seputar traveling, kuliner dan review skincare.

Niche blog ketiga tema itu juga termasuk paling populer dikalangan blogger, dan memang mudah ditemukan di search google.

Pasti para pembaca akan mencari informasi mengenai tempat wisata apa di suatu daerah, bagaimana caranya sampai tujuan,berapa cost yang dikeluarkan sampai Itenarary dari sebuah perjalanan juga adalah loh.

Kalian bisa baca pengalaman traveling (kebanyakan naik gunung sih) tapi masih dikit juga, seenggaknya ada tulisan, karena dulu itu sibuk sahabat di laboratorium, ngajar, pulang udah lelah. Kalian bisa klik dibawah ini

Baca Juga : Pengalaman Traveling

Selain traveling, seringnya mampir kulineran pas masih merantau di Solo, karena disana makanan itu murah-murah jadi seneng gitu review kulineran. Ternyata mudah, dan traffic-nya lumayan loh.

Kalian bisa baca beragam kuliner yang udah aku review di link bawah ini ya. Kali aja kalian mau jalan-jalan ke jogja dan solo lalu bingung mau mampir kulineran dimana.

Baca Juga : Review Kuliner

Terakhir tema review skincare. Yups, Niche Blog dengan tema beauty atau skincare memang punya traffic yang sangat bagus. Sahabat, aku itu punya jenis kulit wajah yang sensitif dan sering berjerawat ditambah lagi susah menemukan produk yang cocok.

Jadilah saya itu seringkali beli produk dari yang murah tingkat supermarket, drugstore sampai level cream dokter. Dari yang murah sampai mahal lalu akhirnya di presale atau jual lagi.

Kalian bisa baca review produk skincare dan haircare di bawah ini

Baca Juga : Review Skincare dan Haircare

Menulis itu sebenarnya mudah sekali sahabat, asalkan terbantu dengan Niche blog yang sudah kalian pilih. Lalu lebih mudah lagi kalau kalian sudah merasakan sendiri, panca indera kalian sudah merekam otomatis memudahkan cara berfikir kalian dalam menulis.

Gimana? Tambah tertarik mulai nulis blog?

Mulai aja dulu bikin akunnya, lalu coba nulis satu artikel post tentang cara membuat akun blogspot.

Salam,

4 Comments

30 Day Challenge BPN

Kenapa Menulis Blog? Karena dengan menulis, aku berproses dan terus belajar

By Farhati Mardhiyah - 2:36 AM

Source : pinterest.com

Blog ini dibangun dari tahun 2009, sebelumnya saya sebenarnya sudah mulai menulis blog dari tahun 2007, yah sekitar kelas 1 SMA.

Tapi, isinya curhatan yang cukup alay mengenai pacar yang kerjaannya selingkuh, dan akhirnya akun blog pertama kali itu saya hapus, karena ya menjijikkan gitu loh sahabat.

Sekitar awal 2008 gitu saya pindah ke Solo, dan mondok sahabat, otomatis aktivitas di online terbatasi, hanya bisa main ke warnet di hari Jumat.

Lagi-lagi saya buat akun blog baru tujuannya ya untuk curhat sahabat, waktu itu saya belum move on, pokoknya menjijikkan lah, tak perlu dicontoh yang seperti itu sahabat.

Yah, tapi aku jadi berproses. Awalnya cuma menumpahkan segala rasa sesak di dada (ciyah), tentang percintaan, sekolah, kuliah, balik lagi percintaan yang tak kunjung usai. Sedih Sabahat, gak perlu ditiru ya, kalian langsung nikah aja.

Kalau ditanya kenapa menulis blog? Alasannya ya karena mau nulis, dan mau nge-blog. Banyak orang yang pengen nulis tapi bukan mau, Ndak ada niat gitu loh sahabat.

Saya itu punya niat dan mau beda kalau pengen doang. Yah, kaya kalian pengen nikah tapi gak ada niat mau nikah, yah Ndak terlaksana gitu loh sahabat.

Semakin dewasa hati dan pikiran ini, akhirnya saya memutuskan untuk serius mengelola blog ini, jadi tidak cuma berbagi keluh kesah karena sakit hati ulah pasangan, uuh Ndak lagi sudah cukup sahabat, perih (loh ini masih curhat), ampun sahabat.

Blog ini berproses, dari sekedar curhat lalu berbagi tentang traveling, berproses lagi lalu jadi review skincare dan kuliner, berproses lagi jadi ladang pundi-pundi dolar (ini jangan jadi niat awal loh ya), itu proses saya. Proses kalian apa?-

Lalu, selain berproses, blog ini juga jadi tempat belajar. Karena ada aktivitas blogwalking, saya jadi sering mampir ke blog tetangga lalu banyak belajar.

"ih, blog mbake baguse pol yaa, kepriwee Ben kaya kuweek"

Semakin banyak blogwalking, semakin banyak belajar jadi tau sedikit-sedikit edit html di blog, kalau ada yang gak sinkron saya cari sendiri secara otodidak sampe seharian mules matanya.

Semakin banyak belajar, semakin cepat berproses. Nah baru deh merasakan manfaat dari menulis blog, apa aja tuh sahabat? Coba cermati, mungkin kalian merasakan juga!

Semakin Luas Pengetahuan

Tentunya, kalau mau nulis gak bisa asal ceplos dong, harus cari informasi yang betul dulu. Contohnya gitu kali mau review skincare, nah kalian harus tau dong yaa bahan-bahan dan manfaat yang ada di produk apa aja, tentu kalian harus search google, akhirnya kalian tau misalnya manfaat dari kandungan niacinamide itu untuk jerawat, bener gak ini sih? Ngasal aja, jangan ditiru sahabat

Semakin Rapih Tulisan

Karena rutinitas kita sering nulis, jadi otomatis akan menjadi kebiasaan. Gak lagi tuh bingung harus mulai dari mana, walaupun blogger juga sering kebingungan sih kalau harus nulis event report yang gak sesuai bidangnya.

Tapi, perhatikan deh kalian itu blogger-blogger pasti berproses. Tadinya tulisannya semrawut gak jelas strukturnya, alurnya ngalir ngidul, mungkin perlahan akan terlihat tulisan jadi rapih dan runtun. Eh, apa daya aja yang rasain? Maklum dulu alay aku tuh sahabat.

Dapet duit dari Blog

Ini nih yang paling diincar, dapat duit dari blog. Gimana sih caranya dapat duit dari blog?. Bisa dari google adsense, content placement, endorsment atau event review sahabat. Waah keren kan dengan nulis di blog bisa dapet duit.

Sekarang blogger itu bisa menjadi influencer atau buzzer. Gimana? Mau dapat duit tambahan dari ngeblog? Kumpulin niat dulu baru manfaat hadir beriringan sahabat.

Sebagai Amal Jariyah

Apapun yang kalian kerjakan memang bisa menjadi amal jariyah. Tapi, menurutku sih menulis itu sama seperti guru kita yang memberikan ilmunya kepada murid. Nah, kalau kita menulis hal-hal yang bermanfaat untuk orang lain dan dibaca banyak orang, sungguh kata perkata menjadi amal jariyah buat kita.

Maka dari itu, adanya event review misalnya, tugas blogger membuat tulisan untuk memberikan informasi ke masyarakat luas, insya Allah akan sangat bermanfaat.

Jangan lagi ya, remehkan pekerjaan blogger yang kadang harus online update instastory, Twitter atau feed Instagram. Yah, semua itu tujuannya agar informasi tersebar luas ke kalian. Gitu loh Sahabat.

Networking semakin luas, bergabung komunitas

Semenjak pulang dari merantau, akhirnya saya memutuskan untuk bergabung di berbagai komunitas. Contohnya blogger perempuan, blogger Jakarta, blogger crony, komunitas Indonesia Social Bloggerpreneur, dan banyak lagi.

Bergabung dengan komunitas blogger banyak banget serunya. Tambah ilmu lagi teknik menulis di blog standar SEO, dan banyak lagi.

Serunya gabung komunitas itu, kita ketemu orang-orang baru yang sesuai dengan passion yaitu ngeblog, dengan berbagai karakteristik ada yang jagonya SEO, beauty blogger, food blogger, dan banyak lagi. Ketemu orang baru akan banyak sharing , lalu dapet cerita baru dan networking baru.

Panjang sekali ini tulisan, semoga kalian baca sampai bawah ya, minimal 5 menit lah bertahan baca artikel ini.

Sekian dari saya, semoga bermanfaat ya sahabat.

Salam,

0 Comments

Film

Review Film Hanum Rangga, Tersingkirkan Karena Isu Politik

By Farhati Mardhiyah - 10:50 PM

Sebenarnya saya bukan penggemar berat novel-novel dari karya mba Hanum Rais. Novel yang sebelumnya diangkat di Film Bulan Terbelah di Langit Eropa atau lainnya juga saya gak ngikutin, tau film itu juga di TV bukan nonton di Bioskop.

Sabtu lalu saya quality time dengan keluarga di Plaza Senayan untuk makan siang. Kebetulan karena masih sore dan belum ramai Mallnya, saya dan keluarga akhirnya memutuskan untuk nonton film. Nah, karena kita bawa Ibu mau gak mau harus pilih film yang sesuai, gak mungkin dong diajak nonton Bohemian Rhapsody, karena Ibu saya tuh bukan anak gaul kota pada jamannya, Ibu saya tuh anak pondokkan jadi gak kenal tuh Band Queen atau Band luar lainnya.

Baca Juga : review film- ONE DAY

Diantara saya dan keluarga yang ikut, kebetulan aku tuh pendukung Capres Nomor 1, yang lain Nomor 2. Banyak sekali yang enggan nonton film Hanum Rangga ini karena kejadian gak mengenakkan beberapa waktu lalu, yaps kejadian pengakuan mba Hanum Rais tentang Cut Nyak Dien pada saat ini adalah ibu Ratna Sarumpaet. Banyak yang males gitu, tapi aku sih gak ah, dibuat santai aja jadi hiburan.

Film Hanum Rangga "Faith and The City
Pict from: 21cineplax.com

Oke mari kita review Hanum Rangga "Faith and The City", aku akan lebih review isi filmnya ya dan logika karakter Hanum saat di novel itu dengan Hanum yang sekarang setelah kita tau kejadian hoax ibu Ratna Sarumpaet, wikwiwk

Baca Juga : Film 3 Dara 2, Belajar Berumah Tangga dari Film

Hanum Rais dulu Masih Waras?

Sepanjang film, saya menyimak betul bagaimana Hanum di film ini. Lalu saya terpesona dengan kegigihan Hanum menggapai mimpinya, idealisnya tentang kebenaran ya harus disampaikan dengan benar, kesalahan ya harus disampaikan itu salah-, lalu menjunjung tinggi nilai islam di Negara Barat sana yang mungkin pada zamannya itu setelah kejadian 9/11 menjadi sangat pelik dan pedih untuk muslim disana.

Kesimpulanku, Hanum masih waras. Eh tapi, dia kan yang mengarang sendiri novelnya gak mungkin dong karakter yang dia sampaikan itu jahat atau buruk?. Pokoknya di sepanjang film Hanum itu selalu paling benar dan kuat, sedangkan suaminya itu lemah pokoknya manut istri (Duh, idaman ini mah). Mungkin memang karakter mba Hanum seperti itu keras dan idealis, jadi ya maklum waktu kejadian hoax itu dia bersikukuh kalau ibu RS memang babak belur karena dikeroyok, wew.

Ada selipan cerita yang menarik dari film Hanum Rangga, yaitu ketika Hanum terjebak oleh produsen GNTV (Global New York TV) akhirnya membuat mba Hanum ini dibenci oleh muslim di New York kala itu termasuk sahabatnya Azima. Kala itu, mba Hanum bilang ke suaminya "aku akan membuktikan dengan Andy kalau aku bisa, apa yang aku mulai harus aku akhiri" begitu kurang lebihnya.

Rasanya gak sinkron dengan Hanum sekarang, terutama ketika kejadian ibu RS yang seharusnya mba Hanum buat klarifikasi video permohonan maaf kepada masyarakat Indonesia atas kecerobohannya. Maaf mba hanum mungkin diam lebih baik, tapi apa yang sudah dimulai harusnya diakhir kan? wikwiwkiwk

Baru magang dapet apartement cakep
Pict from : hanumrangga.com

Kualitas Film dengan Kelabilan Bahasa

Kalian nonton Ayat-Ayat Cinta 2? Kalau saya gak nonton karena setelah baca review jujur film itu jadi males nonton, katanya sih ceritanya ambigu, udah gitu bahasa yang digunakan gak sinkron dengan latar belakang film.

Contohnya ya, pengambilan film di New York, bosnya mba Hanum itu katanya sih orang Indonesia asli tapi dia seorang CEO dari GNTV masa ngomongnya Indonesia kebanyakan? ditambah lagi dengan si Phillips Brown yang jelas orang bule tulen tapi faseh bahasa Indonesia.

Mungkin maksudnya biar memudahkan kita orang Indonesia asli gitu, tapi ya gak gitu-gitu banget, kita juga udah pada pinter kok baca translate-nya kan.

Rasanya aku tuh menunggu ada film Indonesia yang memang ambil tempat di luar negri dan bahasa yang digunain yang sinkron gitu, biar gak aneh-aneh banget gitu boss.

Konflik Rumah Tangga yang Teratasi dengan Baik

Walaupun saya belum berkeluarga tapi saya selalu banyak dinasehati oleh Ibu mengenai Rumah Tangga ataupun suami istri, pengalaman juga sih dari 3 Kakak yang udah nikah dan masing-masing punya masalah atau konflik yang berbeda.

Emosi dari mba Hanum yang diperankan baik oleh Acha Septriasa cukup menolong film ini, walaupun rasanya seperti acara termehek-mehek atau drama ftv biasa, tapi karena keapikan Acha mengeluarkan emosi karakter Hanum jadi yaa cukup lah tertolong.

Konflik antara Hanum dan Rangga menggambarkan konflik yang sering terjadi oleh pasangan suami istri, mengenai ego masing-masing, mengenai impian, mengenai karir, mengenai berkorban. Sejauh ini yang aku suka dari film Hanum Rangga adalah mba Hanum berhasil mengangkat konflik sederhana antara Hanum dan Rangga, dan diberikan selipan pesan moral untuk menghargai suami dan merendahkan ego serta idealis kaum perempuan.

Ada jargon atau ajakan dari film ini yaitu "Pacaran setelah menikah", menurutku sih kurang pas karena di film ini gak ada manis-manisnya gambaran tentang pernikahan, adegan-adegan romantis dari Hanum Rangga yang disajikan menurutku basi boskuuuuh, gak cukup mematahkan ajakan "Pacaran setelah menikah"

Mungkin ini manisnya Pacaran Setelah Menikah
Pict from : Youtube.com

Tapi, aku setuju kalau bilang ini film mengenai ambisi dari perempuan yang terkadang terhadang oleh berbakti pada suami, banyak sekali impian dari perempuan ketika sebelum menikah lalu menjadi terhambat oleh adanya pembatas "restu suami". Nah ini konflik yang bagus untuk diangkat, bahwa memang karakter Rangga yang selalu berusaha mendukung istrinya, bahkan sampai berkorban gak melulu tentang ego suami yang harus dilayani pagi hingga malam oleh istri. Garis bawahnya adalah "istri juga bisa berkarya".

Tapi, tentu kodrat wanita tidak bisa dihilangkan begitu saja. Pasti ada muncul rasa suami yang tiba-tiba istrinya mendadak super sibuk sampai dia merasa gak diurusin lagi, akhirnya komunikasi jadi berkurang, muncullah konflik yang dibumbui dengan cemburu.

Momen bikin termehek adalah ketika mas Rangga mengikhlaskan mba Hanum untuk tetap stay di New York menggapai impiannya menjadi seorang Jurnalis, padahal kepengennya mas Rangga itu mba Hanum nemenin dia menyelesaikan disertasinya di Vienna, disini keikhlasan dan kebaktian Istri diuji. Ego dan idealisme ditambah kesakitan hatinya karena dikecewakan oleh mas Rangga akhirnya membuat mba Hanum tetap pada pendiriannya. Yaaah, cewek emang gitu kan kalau udah sakit hatinya gak mau denger, maunya merileks-kan hati dan pikirannya dulu.

Bagaimana mungkin ku raih bintang jika sayapku sebelah tertinggal, (Quotes Mas Rangga untuk Mba Hanum, wiwikwiwkw)

Puncak dari konflik, istrinya ngambek karena cemburu
Pict From youtube.com

Hindari Isu Politik di Film Hanum Rangga

Walaupun katanya ada himbauan untuk kader partai dari bapaknya mba Hanum itu wajib nonton film Hanum Rangga, rasanya gak perlu dipaksa juga kok. Film Hanum Rangga ini cukup bagus walaupun ya rada ambigu di Ending cerita atau bagian tertentu, tapi cukup memberikan rasa syukur dan ucapan terima kasih kepada para suami yang banyak berkorban untuk keluarga.

Gak perlu disandingkan dengan film A Man Called Ahok, karena cerita dari kedua film ini gak bisa dibandingkan, lah Hanum Rangga ini menceritakan tentang hubungan suami istri serta konflik dalam rumah tangga kok, bumbu mengenai kerasnya sebagai jurnalis muslim bekerja di GNTV itu cuma pemanis menurutku, huft.

Gak bisa sobiku tercinta film ini disandingkan dengan karakter murni cerita kehidupan Ahok begituu. Walaupun aku sendiri belum nonton A Man Called Ahok, mau sih asal gratisan? Mungkin ada yang tertarik ajak aku nobar atau kasih job review filmnya? boleh call meeh loh ya sobiku.

Jadi gimana kamu penasaran gak sama film Hanum Rangga, sok ajak suami biar pas nonton bisa ada yang dipeluk-, wikwiwkwiwk

Salam,

4 Comments

Aku Melu

Aku Melu Bani Malik!!! Seruan Untuk Ikut Merasa Memiliki Bagi Murid Mbah Malik Purwokerto

By Farhati Mardhiyah - 10:15 AM

Sebenarnya untuk menulis tentang seruan "Aku Melu" ini saya merasa perlu banyak kehati-hatian, karena menyangkut nama Mbah Malik. Namun, rasanya kepentingan untuk mengajak projek dunia akhirat seluruh murid baik secara langsung maupun tidak atau yang merasa mencintai Mbah Malik, akhirnya memutuskan untuk menulis ini.

Semoga Simbah meridhoi saya menulis ini, amin.

Saya jadi teringat beberapa waktu lalu mendengarkan ceramah dari Habib Luthfi Bin Yahya yang menyinggung tentang santri. Beliau menyinggung bahwa seharusnya santri itu ketika sudah jadi alumni tetap memiliki rasa handarbeni atau rasa memiliki, jadi ketika sudah jadi alumni tidak melupakan pondoknya, seharusny ikut memikirkan ketika ada acara besar di pondok bagaimana Kyainya bisa mengelola acara besar tersebut, apa yang bisa kita lakukan sebagai santrinya? kurang lebih seperti itu.

Seruan Aku Melu kurang lebih untuk mengajak para murid Mbah Malik untuk ikut merasakan handarbeni. Sekecil apapun peran kamu untuk Mbah Malik, rasa-rasanya sudah menunjukkan kamu memang cinta dengan Mbah Malik.

Saya jadi teringat, ketika SMP dulu ada beberapa santri. Santri di Pondok Bani Malik tidak pernah diajarkan kitab secara terkelola sistem pendidikan, semua adalah ilmu laduni. Pokoknya semua santri hanya tawadhu', apa yang didawuhi dikerjakan. Ada yang setiap pagi rajin menyapu, ada yang hanya sekedar menyiram tanaman, ada hanya sekedar mijitin almarhum bapak. Tapi menurutku karena keikhlasan mereka, hidup mereka selalu berkah. Sekarang? ada yang sudah jadi ustadz di kampungnya, gimana mereka bisa? ya cuma melakukan dawuh saja, sebenarnya mereka itu dilatih untuk jadi pemimpin.

Peran kecil yang hanya menyiram tanaman bukan hal sepele, menyapu halaman pondok saja sebenarnya merupakan pendidikan kecil untuk membentuk perasaan "handarbeni". Mungkin kita tidak sadar hal kecil yang mendidik seperti itu dari sistem aturan pondok seperti Ro'an (kerja bakti) atau piket kamar mandi.

Arti "Aku Melu"

Aku Melu awalnya hanya diketahui dari murid terdekat almarhum KH.Muhammad Ilyas Noor. Seringkali beliau mengirimkan pesan secara pribadi kepada murid-muridnya yang isinya mengajak untuk momen-momen tertentu dan diakhir dengan "Aku Melu!!!"

Ketika ditanya, beliau menjawab tanda telunjuk satu jari itu menyimbolkan khas dari Mbah Malik, karena ada foto dari Mbah Malik yang menunjuk satu jari. Tandang seru 3 diakhir menandakan 3 wasiat Mbah Malik.

3 Wasiat Mbah Malik
1. Jangan Tinggalkan Sholat
2. Jangan Tinggalkan Al-Qur'an
3. Jangan Tinggalkan Shalawat

Lalu apa tujuan dari Projek "Aku Melu"

Tujuannya sama, yaitu mendidik agar kita sebagai santri tetap merasakan "memiliki" pondok khusunya Bani Malik. Majunya pondok pesantren bukanlah hanya dari Duit sang Kyai yang banyak, bukan, itu salah besar. Tapi, nyatanya adalah dari peran alumni yang punya rasa "handarbeni", itu kuat perannya.

Melebarkan Sayap di Dunia Pendidikan

Dulu Pondok Bani Malik sepeninggalan Mbah Malik memang dikenal sebagai Pondok Thariqah, yang isinya hanya bapak-ibu lanjut usia. Apalagi ajaran Thariqah dari Mbah Malik umumnya memang diikuti oleh yang lanjut usia, akhirnya pondok hanya ramai di momen tertentu. Adapula pengajian anak-anak namun belum terkelola dengan baik.

Cita-cita almarhum KH.Muhammad Ilyas Noor setelah menerima estafet dari Mursyid sebelumnya adalah mendirikan Pendidikan di lingkungan Pondok Bani Malik, secara bertahap. Dilakukan secara bertahap karena untuk menyusun suatu Sistem Kependidikan lalu membangun yayasan tidaklah mudah.

Mengapa dunia pendidikan?

Pendidikan adalah manajemen dakwah paling baik diseluruh kalangan usia. Harapannya dengan adanya dunia Pendidikan di Pondok peninggalan Mbah, syiar ajaran Thariqah dari Mbah Malik meluas dan dikenal tidak hanya hanya di satu garis kalangan tertentu misalnya hanya satu garis murid yang memang sudah bai'at Thariqah.

Peletakan batu pertama, kamar santri
Doc : pribadi

Pertama kali, almarhum KH.Muhammad Ilyas Noor membangun Pendidikan Anak Usia Dini. Bangunan kamar santri yang hampir roboh disulap menjadi kelas-kelas, seadanya dan semampunya kala itu. Berkat Projek "Aku Melu" perlahan gedung sekolah itu terwujud sesuai harapan, bagus dan nyaman.

Bukan Hanya Pendidikan

Projek "Aku Melu" bukan hanya di bidang pendidikan, ada juga mengenai pembebasan tanah di wilayah tanah wakaf Mbah Malik. Pembebasan tanah ini dimaksudkan agar pada momen Haul yang mendatangkan banyak tamu undangan tetap bisa nyaman karena area Pondok tetap luas.

Ini semua berkat rasa Handarbeni dari para murid Mbah Malik, apa yang sudah berkembang terlihat saat ini di Pondok Bani Malik.

Hal kecil seperti projek "Aku Melu", tidak seberapa banyak peran atau nominalnya namun rasa handarbeni ini membangun dan menyimpan amal jariyah kelak nanti. Bagaimana tidak? apa yang sudah para murid berikan selalu manfaat dipakai orang banyak.

Sayapun sebagai alumni pondok merasa belum begitu punya rasa handarbeni, hanya sekedar datang ketika momen khataman di pondok. Walaupun hanya datang, rasanya itu yang baru saya bisa berikan sambil berharap masih diakui murid dari Mbah Kyai Umar Abdul Manan.

Rasanya kalau banyak alumni dari Pondok itu punya rasa Handarbeni, Pondok Pesantren akan terus berkembang dan maju.

Lalu, apa yang sudah kamu berikan untuk Pondok kamu? Menyumbang satu kantung beras setiap bulannya itu sudah termasuk Handarbeni loh, atau menyiram tanaman punya pak Kyai di Pondok kamu itu juga termasuk Handarbeni.

Manfaatkan rasa Handarbeni itu ketika masih di Pondok, karena keberkahannya tidak akan pernah terputus, lakukan dengan ikhlas lalu handarbeni akan selalu melekat di kamu, sampai kamu keluar dari pondok.

Handarbeni juga berlaku untuk bangsa kamu, sekolah kamu, kantor kamu. Rasa handarbeni itu menciptakan rasa ikhlas, lalu bisa memajukan bangsa loh. Timbulkan rasa handarbeni dimanapun kalian berada

Salam,

Farha

1 Comments

Blockchain

Potensi Pasar Blockchain di Indonesia, UDAX Indonesia Hadirkan Platform Pertukaran Aset Kripto

By Farhati Mardhiyah - 11:28 AM

Sebagai masyarakat yang sangat awam dengan dunia digital ekonomi atau platform seperti saya, pastinya belum paham mengenai konsep cryptocurrency, teknologi Blockchain, atau bitcoin dan kawan-kawannya. Tapi, saya selalu penasaran bagaimana konsep dari platform digital menyimpan, mengelola, bahkan memindahkan dan mengamankan baik dana maupun informasi pribadi dari kedua belah pihak yaitu konsumen dan penyedia platform digital seperti E-commers.

Ternyata semua rasa penasaran saya terjawab kemarin Rabu 31 Oktober 2018 dalam acara UDAX Indonesia Launching Conference Southeast Asia Blockchain Forum. Selain launching UDAX Indonesia, acara ini juga menggelar konferensi berupa paparan presentasi dari partner dan diskusi panel dengan topik Cryptocurrency dan Digital Economy Market Review and Development. Menariknya, salah satu pendukung acara ini UDAX Indonesia Launching Conference Southeast Asia Blockchain Forum adalah Bisnis.com.

Berberda dari forum-forum bitcoin maupun blockchain yang sudah terselenggara di Indonesia, acara ini lebih banyak dihadiri oleh para tamu dari luar Indonesia. Memang tujuan dari forum ini juga sebagai ajang promosi pertukaran dan kerja sama antara industri blockchain Indonesia dan luar negeri. Tidak heran, acara ini digelar di The Westin, Kuningan Jakarta.

Apa sih UDAX itu?

Photo by Shinta Juliana

UDAX (United Digital Asset Change) merupakan pertukaran aset digital berbasis teknologi blockchain, tujuannya adalah menyediakan perdagangan aset digital yang aman, adil, dan terdesentralisasi. UDAX tidak hanya menyediakan platform pertukaran aset kripto seperti Bitcoin, Ethereum dan lain-lain, namun juga menyediakan berbagai solusi lainnya yang berbasis teknologi blockchain.

UDAX pusatnya berada di Cina, beberapa tahun terakhir ini UDAX sudah memperluas platformnya ke berbagai negara asia. Korea Selatan, Hongkong, Singapura, dan Malaysia merupakan negara yang sudah mengoperasikan UDAX.

Berbasis digital secara keseluruhan membuat user atau pengguna akan bertanya mengenai keamanan dari platform UDAX. Perwakilan UDAX Global pada saat Press Conference bersama media menjawab secara meyakinkan tidak ada celah dari keamanan UDAX.

UDAX sudah memiliki sistem keamanan dari tim IT security yang selalu mengamankan data pengguna, selain itu UDAX juga selalu upgrade sistem datanya secara berkala, karena itu pengguna nantinya tidak perlu khawatir mengenai kemanan data yang sudah tersimpan di sistem data UDAX, Bobby Lieu CEO UDAX GLOBAL

Kurang lebih begitu jawabannya, dalam acara para tamu VIP itu pakai bahasa Inggris dan Mandarin, jadi maklum kita-kita ini harus menyerap secara benang merahnya aja.

Launching UDAX Indonesia

Launching UDAX Indonesia dilakukan secara unik. Para perwakilan yaitu Roger Wang, Bobby Lieu, Yuan Yunfeng, Yang Xinfeng, Jiang Kuizhe, Denny Chris, Jing Chengmin, Leo Yang dan perwakilan dari Indonesia Dr. Komang Aryasa memimpin Upaca Launcing UDAX. Seluruh perwakilan meletakkan satu tangan pada layar LED, kemudian muncul seperti verifikasi dan dalam hitungan mundur website UDAX-id.com muncul di layar LED.

Photo by Shinta Juliana

Perkembangan Pasar Digital Indonesia

CEO UDAX Global, Bobby Lieu, dalam Press Conference menyampaikan alasan UDAX memperluas teknologi platformnya ke Indonesia. Menurutnya, Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat besar, ditambah lagi beberapa tahun ini platform E-commerce di Indonesia sangat baik perkembangannya, begitu juga dengan perkembangan pasar Blockchain. Hal itulah yang membuat UDAX akhirnya menggelar Konferensi Aliansi Blockchain Asia Tenggara sekaligus launcing UDAX Indonesia.

Perwakilan dari SEABA (Aliansi Blockchain Asia Tenggara), Richard Ma, dan perwakilan UDAX Korea, Jing Chengmin pada kesempataan sambutannya menyampaikan paparan juga mengenai proyek blockchain yang telah berhasil, serta memaparkan mengenai promosi pertukaran dan kerja sama antara industri blockchain Indonesia dan luar negeri.

Dr.Komang Budi Aryasa, Kepala Riset dan Big Data PT Telkom Indonesia menyampaikan pada paparan presentasinya dalam diskusi panel mengenai kerjasama untuk mengembangkan pasar Blockchain di Indonesia dan UDAX merupakan kesempatan yang sangat baik. Beliau juga menambahkan bahwa, tidak hanya aset kripto yang diberikan dari teknologi blockchain, namun akan menciptakan potensi baru seperti Blockchain As A Service.

Diskusi panel juga menghadirkan Bobby Lieu (CEO UDAX Global) StepahieWong (Dorothy), Quan He (ARMY21), dan Roger Wang (EEC). Diskusi panel ini sebagai tujuan mendorong terjalinnya kerjasama antara Indonesia dan negara lain dalam mengembangkan pasar blockchain.

Photo by Shinta Juliana

Saya sangat optimis, teknologi digital pertukaran aset ini akan terus berkembang, seiring dengan perkembangan dunia digital yang juga mempengarungi digital ekonomi termasuk perkembangan E-Commerce. Kedepannya juga secara perlahan masyarakat di Indonesia akan semakin melek dengan perkembangan dunia digital ekonomi, sehingga akan memudahkan jalinan kerjasama dengan luar negri untuk mensupport para digital platform atau E-commerce.

Kalian makin penasaran gak tentang dunia digital khususnya fintech ini? Semoga forum-forum seperti ini banyak diselenggarakan dari Pemerintah ya, supaya kita lebih cerdas lagi memanfaatkan digital di masa milineal sekarang.

Bersama Blogger Jakarta
Photo by Shinta Juliana

Semoga bermanfaat,

Salam

18 Comments

Event

Film 3 Dara 2, Belajar Berumah Tangga dari Film

By Farhati Mardhiyah - 12:49 AM

Sejujurnya walaupun saya belum berumah-tangga, saya selalu mendapatkan wejangan dari ibu mengenai hidup berumah-tangga, salah satunya adalah ibu selalu menekankan kalau jadi istri itu harus pandai-pandai mengalah.

Baca Juga >>> Review Film- One Day

Seketika saya langsung ingat semua wejangan ibu ketika nonton bareng Film 3 Dara 2 di Blok-M Square kemarin Senin 29 Oktober 2018 bersama Komunitas Indonesian Social Blogpreneur.

Film 3 Dara 2 dikemas begitu apik dan ringan. Sebenarnya didalamnya ada pesan moral amat serius yang ingin disampaikan, namun ide kreatif dari Sutradara Monty Tiwa beserta Kru-nya berhasil menyajikan film 3 Dara 2 dengan nuansa menghibur, terbukti sepanjang film berjalan saya dan teman blogger lainnya tidak berhenti tertawa.

Pada film sebelumnya, 3 Dara yaitu Jay (Adipati Dolken), Affandi (Tora Sudiro), dan Richard (Tanta Ginting) mengalami kutukan menjadi seorang perempuan dari seorang wanita yang pernah mereka goda. Ternyata di Film 3 Dara 2 ini bukan lagi sebuah kutukan, apa itu?

Sebenernya bukan berupa kutukan tapi lebih pembelajaran hidup untuk 3 Dara Laki-laki yang selalu berulah karena meremehkan derajat wanita. Kali ini di Film 3 Dara 2, mereka menganggap remeh pekerjaan rumah tangga yang biasa diambil peran oleh istrinya.

Apesnya, perlakuan suami yang seperti Raja di rumah, selalu dilayani istri terlihat betul didepan mata sang mertua yang kaya raya dan horor, siapa lagi kalau bukan Eyang Putri (Cut Mini). Dari situlah Affandi, suami dari Aniek (Fanny Fabriana) mulai dirudung masalah.

Hidup rumah tangganya yang harmonis baik dari segi lahir maupun batin bagi feeling suami-suaminya sih, padahal istrinya begitu lelah karena pekerjaan rumah hanya dikerjakan sendiri. Tiba-tiba hidupnya berubah 180 derajat, kemudian si 3 Dara dan pasangannya terpaksa memutuskan tinggal di rumah Eyang Putri yang sangat horor itu.

Akibat ulah ceroboh para suami-suami si-3 Dara ini, akhirnya sang istri Aniek (Fanny Fabriana), Kasih (Rania Putrisari), dan Grace (Ovi Dian) harus mengambil peran suami untuk bekerja, sementara para suami mengambil peran ibu rumah tangga untuk mengurus seisi rumah mulai dari menyapu sampai urus anak.

Ulah ceroboh dan bodoh dari 3 Dara ini selalu bikin gemas penonton, kenapa? karena mereka selalu mengambil keputusan dengan cara pikir pendek tanpa diskusi dengan pasangan. Padahal inti dari rumah tangga adalah komunikasi, walaupun sebenarnya apa yang mereka putuskan tujuannya membuat istri bahagia, tapi tetap saja kalau sudah menikah urusan suami juga jadi urusan istri.

Baca Juga >>> Crazy Litte Thing Called Love

Sudah masuk lobang, 3 Dara ini selalu dengan cerobohnya mengulang kesalalahan yang sama. Permasalahan satu belum selesai, bertambah permasalahan yang lain, akhirnya pada puncaknya dititik perasaan sabar, para istri mulai gak kuat dengan cobaan yang mereka rasakan.

Film ini sangat menyentil untuk pasangan baik yang sudah atau belum menikah. Setelah menonton film ini dipastikan suami atau pacar kalian tambah sayang, karena mereka akan teringat perempuan yang sudah membesarkanya atau istri yang sudah mendampinginya dalam suka dan duka.

Aksi gimmick wajah dari pemain yang polos dan tak berdaya, ditambah lagi dengan asisten rumah tangga dari Eyang Putri (Cut Mini) yaitu si Jentu (Soleh Silihun) yang sangat menyebalkan karena selalu menyengsarakan si 3 Dara, akan menghibur sepanjang film berlangsung.

Penasaran kan gimana 3 Dara ini bisa menyentil laki-laki yang kadang anggap remeh perempuan? Khususnya menyentil suami-suami para emak-emak milineal. Mumpung masih tayang di Bioskop, jangan dilewatkan! Ajak suami-suami atau pacar kalian, atau ajak orangtua kalian karena pasti mereka akan tersindir deh dari ulah si 3 Dara ini.

Yuk ah tonton film 3 Dara 2 ini, besok saya mau ajak pacar ah tapi dia suruh nonton sendiri di Jogja, maap LDR! hahaha

Salam,

0 Comments

Acne

REVIEW Wardah Perfect Bright Creamy Foam Brightening + Oil Control

By Farhati Mardhiyah - 6:27 AM

Facial foam untuk tipe kulit wajah saya yang oily dan gampang berjerawat menjadi sangat krusial banget, susah untuk menemukan facial foam yang sangat pas di kantong dan di kulit wajah. Jangan ditanya saya berapa kali ganti facial foam ya!

Setelah pakai Cetaphil Gentle Skincare (kalian bisa baca Review-nya dengan klik link di atas ya), saya mulai bandel coba facial foam yang murah dan gampang dibeli di supermarket deket rumah. Tiba-tiba muncullah jerawat batu super besar dan breakout parah, akhirnya saya nyerah dan mencari solusi yang cepat tapi tidak ketergantungan, lalu berjodohlah dengan Airin Beauty Skincare.

Oh ya, sebelum pakai Cetaphil, sebenarnya yang membuat kulit saya breakout penuh dengan jerawat kecil dan batu itu karena facial foam hadalabo dan BB cream The Body Shop. Nah, setelah pakai Airin Beauty Skincare, saya juga mulai bandel nih pakai facial foam dan Serum L’oreal, niatnya sih supaya saya tidak ketergantungan Airin Beauty Skincare. Tapi, malah jadi penyakit jerawat dan breakout muncul lagi walaupun gak seseram breakout sebelumnya sih.

Balik lagi deh pakai Airin Beauty Skincare, sungguh saya tuh seneng banget karena prosesnya cepet untuk menghentikan breakout di wajah dan memudarkan jerawat dengan cepat. Nah, mendekati semua creamnya habis saya mulai mencoba menjadi sobat misqiuen, agar kulit wajahku ini bakoh dan tidak manja harus pakai rangkaian skincare yang menguras dompet, kan dananya bisa dibuat yang lain guys.

Iseng-iseng ke Supermarket deket rumah, melihat satu-satu facial foam yang sudah dan belum pernah saya coba. Tentunya yang sudah saya coba dan hasilnya tidak bagus malah bikin breakout sudah saya blacklist. Akhirnya, tertuju pada Wardah Perfect Bright Creamy Foam Brightening + Oil Control.

Kenapa Wardah yang series Perfect Bright?

Facial foam yang saya cari itu pengennya claim yang plus-plus, selain mencerahkan kalau ada ya yang oil control. Jujur sih, saya sangat underestimate dengan rangkaian skincare wardah, karena pada jaman dahulu ketika masih misqieun dan saat ini juga tetap misqieuen, saya pernah coba facial foam warnah yang lightening, kalian pasti tau facial foam jadulnya wardah itu.

Tapi, ternyata saya salah besar. Wardah Perfect Bright Creamy Foam Brightening+Oil Control ini hasilnya gak main-main, sesuai dengan yang dia klaim dan tentunya tidak ada efek samping berkelanjutan untuk tipe kulit wajah sensitif seperti saya gitu.

Review Facial Foam Wardah Perfect Bright Creamy

Wardah Perfect Bright Creamy Foam Brightening + Oil Control ini dikemas dalam bentuk tube dengan tutup flip-top, sayangnya yang ada di Supermarket, saya baru menemukan ukuran 100 mL. Ukurannya yang cukup besar jadi menyulitkan dibawa untuk traveling. Produk ini dijual tidak disertai dengan boxnya. Kemasannya sudah dilengkapi dengan ingredient sampai cara pemakaian yang tertera di belakang.

Texture

Texture dari Wardah Perfect Bright Creamy Foam Brightening + Oil Control ini cukup creamy berwarna putih, sesuai dengan claim produknya ya. Setelah dibusakan dengan air, hasilnya tidak terlalu menghasilkan busa yang banyak, mungkin karena tidak terlalu busa ini jadi di kulit wajahku aman-aman saja, FYI saya sangat sensitif dengan produk facial foam yang punya result busa yang banyak setelah dikasih air.

Formula dan Ingredient

Saya termasuk yang terlalu teliti kalau mau pilih facial foam, baca dulu ingredient yang ada di belakang kemasan. Kalau lagi selow, saya searching google dulu bahan yang tertera di ingredient aman atau tidak, atau manfaatnya apa itu bahan.

Bahan pertama yang selalu saya cari adalah surfactan-nya, FYI surfactan biasanya digunakan sebagai agent pembentuk busa, bahan yang umum digunakan adalah SLS ataupun SLES. Terkejut saya, Wardah Perfect Bright Creamy Foam Brightening + Oil Control Tidak mencantumkan adanya SLS di ingredient-nya. Mudah-mudahan sih benar adanya tidak ada kandungan SLS-nya, memang sih terbukti ketika ditambah air tidak membentuk busa melainkan seperti lotion kental gitu aja.

Klaim dari Wardah Perfect Bright Creamy Foam Brightening + Oil Control ada result brightening dan oil control, nah bahan-bahan utamanya untuk klaim ini yang saya cari, karena ada bahan tertentu yang kulit saya breakout.

Berdasarkan ingredient-nya, Wardah Perfect Bright Creamy Foam Brightening + Oil Control ini mengandung Niacinamide atau vitamin B3. Pasti kalangan beauty blogger atau kalian yang skincare addict tau Niacinamide yang lagi tenar ini. Niacinamide ini sebagai brightening agent yang cocok di jenis kulit apapun.

Berdasarkan penelitian sih bahan ini bisa meredakan peradangan kulit, mengurangi produksi sebum (minyak), mengatasi masalah pori-pori, dan memudarkan flek hitam atau bekas jerawat. Sebegitu bahagianya saya, produk Wardah Perfect Bright Creamy Foam Brightening + Oil Control yang harganya terjangkau tapi bahan yang dipakai memang cocok untuk kulit wajah saya.

Untuk klaim oil control-nya, berdasarkan ingredient Wardah Perfect Bright Creamy Foam Brightening + Oil Control tidak ada bahan aktif seperti Dimethicone, Glycolic acid, Hyaluronic acid, Retinol atau Salicylic acid. Tapi memang sudah ada bahan aktif Niacinamide yang juga bisa berperan mengurangi sebum di wajah.

Wardah Perfect Bright Creamy Foam Brightening + Oil Control juga memberikan klaim Double Lightening Actives dan Mineral Clay. Dari ingredient-nya memang produk ini memiliki kandungan kombinasi ekstrak Licorice dan Vitamin B3, dan ada kandungan kaolin yang berperan sebagai oil absorber, jadi bisa bersih itu komedo yang ada di pori-pori wajah kita.

Hasil Pemakaian Wardah Perfect Bright Creamy Foam

Setelah ditambahkan air, creamy foam Wardah Perfect Bright Creamy Foam Brightening + Oil Control tidak menghasilkan busa yang berlebihan, hasilnya sesuai klaim yaitu matte. Buat saya yang mukanya super oily suka sih, wajah jadi bersih rasanya.

Setelah dibilas air sampai bersih, memang wajah jadi agak kering tapi masih terukur kelembapannya, dibanding pakai facial foam L’oreal yang series oily gitu. Lalu, efek bersinar bersih di wajah memang terbaik sih.
Tidak menyebabkan pori membesar atau tersumbat, ini point bagus buat saya, karena saya tuh pernah pakai hadalabo terus pori jadi besar lalu jerawatan deh.
Klaim brightening Wardah Perfect Bright Creamy Foam Brightening + Oil Control sangat logis, ya memang tidak bisa menaikkan tone wajah ya, Cuma wajah jadi terlihat sangat terawat. Oh iya, flek hitam di wajahku memang memudar, so much love.
Klaim oil control Wardah Perfect Bright Creamy Foam Brightening + Oil Control tidak terlalu terasa sih, tapi cukup tidak menyebabkan berminyak berlebihan sepanjang hari. Maklum wajah saya super lebay oily-nya
Untuk membersihkan komedo dan pori tersumbat dengan dibantu kaolin di Wardah Perfect Bright Creamy Foam Brightening + Oil Control tidak benar-benar bekerja, ingat ya komedo di wajah kalian tidak cukup dengan facial foam, harus di peeling atau rangkaian skincare lainnya. Tapi cukup kok untuk tidak memperlihatkan warna bintik hitam komedo di kulit wajah

PRICE

Wardah Perfect Bright Creamy Foam Brightening + Oil Control dibandroll dengan harga Rp 28.000/100 ml, itu di Indomaret mungkin di supermarket lain bisa lebih murah. Buat saya whort it sih, dengan 100 ml itu bisa habis bersih 4-5 bulan untuk sekali cuci muka ya di malam hari.

Buat saya cukup puas dengan klaim Wardah Perfect Bright Creamy Foam Brightening + Oil Control, harganya murah lalu irit lagi. Selain facial foam ini saya juga rajin bersihkan wajah dulu dengan micellar water, ini sangat membantu sekali merawat wajah kalian agar tetap bersih.

Selamat mencoba ya!

Salam,

16 Comments

Traveling, Kuliner, Review Skincare, Tema Menulis di Blog yang Paling Mudah

Day 2 ini tema dari BPN adalah Tema apa yang paling disukai?

Baca Juga : Pengalaman Traveling

Baca Juga : Review Kuliner

Baca Juga : Review Skincare dan Haircare

Kenapa Menulis Blog? Karena dengan menulis, aku berproses dan terus belajar

Semakin Luas Pengetahuan

Dapet duit dari Blog

Sebagai Amal Jariyah

Networking semakin luas, bergabung komunitas

Review Film Hanum Rangga, Tersingkirkan Karena Isu Politik

Aku Melu Bani Malik!!! Seruan Untuk Ikut Merasa Memiliki Bagi Murid Mbah Malik Purwokerto

Potensi Pasar Blockchain di Indonesia, UDAX Indonesia Hadirkan Platform Pertukaran Aset Kripto

Film 3 Dara 2, Belajar Berumah Tangga dari Film

REVIEW Wardah Perfect Bright Creamy Foam Brightening + Oil Control

Kenapa Wardah yang series Perfect Bright?

Review Facial Foam Wardah Perfect Bright Creamy

Texture

Formula dan Ingredient

Hasil Pemakaian Wardah Perfect Bright Creamy Foam

Search This Blog

About me

Reader

Followers

Most Popular

Blog Archive

Categories

Pages